09

2.7K 374 195
                                    

Hari telah berganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari telah berganti. Kenzie mengikuti apa yang Alice suruh, untuk menjauhi anak baru yang ada di kelasnya. Tapi, belakangan ini Kenzie suka marah-marah nggak jelas dan nggak ada kabar. Tentu Alice bingung, ada apa dengan dengan cowok itu.

"Lic, pulang sama siapa ?" tanya Jeny sambil membereskan buku-buku miliknya. Bel pulang sekolah telah berbunyi, Alice dan Jeny sudah bersiap akan pulang.

"Sama Kenzie. Tapi dia ada urusan sebentar. Jadi gue nunggu," jawab Alice yang juga membereskan barang-barangnya.

"Gue duluan ya, nggak bisa nemenin lo. Ada urusan," balas Jeny.

Alice mengangguk mengerti. "Nggak apa-apa, lo pulang aja duluan."

"Sorry ya, duluan," pamit Jeny menepuk pundak Alice dan keluar kelas.

Alice mengangguk setelahnya menghela nafas, ia memilih menunggu Kenzie di perpustakaan.

"Sore pak," sapa Alice pada penjaga perpustakaan.

"Ehh, neng Alice. Baru kelihatan, kemana aja ?" tanya penjaga perpustakaan dengan senyuman.

Alice membalas tersenyum. "Ada urusan pak," balasnya asal. "Saya masuk dulu ya pak," lanjut nya dan memilih duduk di pojok perpustakaan.

---

Sepulang sekolah Alice menunggu Kenzie di perpustakaan. Cowok itu berjanji akan pulang bersama nya. Namun cowok itu meminta menunggu nya sebentar karena ada urusan dan Alice setuju saja.

Tapi sampai detik ini Kenzie belum datang juga untuk menemuinya di perpustakaan. Sudah terhitung satu jam Alice menunggu. Tapi Kenzie tidak datang juga. Alice sudah mengiriminya banyak pesan dan menelpon ponselnya berulang kali namun nihil. Kenzie tidak bisa dihubungi. Bahkan pesannya pun tidak dibaca.

Dua jam kemudian. Alice masih setia menunggu Kenzie. Bahkan dirinya mulai mengantuk. Tapi Alice masih setia menunggu Kenzie di sana.

Tiga jam kemudian. Alice masih saja setia menunggu sambil mencoba membaca buku yang berada di dekatnya. Namun Kenzie tidak juga datang. Pertama kalinya setelah pacaran cowok itu telah mengingkari janjinya.

Alice menghela nafas kasar, sudah tak terhitung Alice melakukan hal itu. "Kenzie lagi apa sih ? Apa lupa mau pulang bareng ?" gumam Alice kesal.

"Neng Alice. Maaf ya, perpustakaan mau di tutup sudah mau magrib," ucap penjaga perpustakaan mendekati keberadaan Alice.

Alice mendongakkan kepalanya dan tersenyum miris "Ahh, maaf ya pak. Jadi nungguin saya," Balasnya langsung merapihkan barang-barangnya. "Maaf pak, saya pulang dulu ya," Lanjutnya pamit.

Alice berjalan gontai menuju gerbang utama sekolah. Sekolah sudah sangat sepi, hanya ada beberapa murid yang sedang mengikuti ekstrakulikuler.

"Alice ? ngapain di sini ?" tanya Angkasa heran dnegan gadis itu yang masih di kawasan sekolah. Angkasa masih di kawasan sekolah karena eskul sepak bola.

𝟶𝟸. ᴋᴇɴᴢɪᴇ & ᴀʟɪᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang