18

2.7K 336 66
                                    

Alice mendengus kesal saat dirinya menelpon Kenzie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alice mendengus kesal saat dirinya menelpon Kenzie. Namun tidak diangkat oleh cowok itu. Sudah ketiga kalinya Alice menelpon. "Kemana sih Kenzie," kesalnya.

"Katanya nggak boleh pergi sendiri. Tapi giliran di butuhin dia nya nggak ada," lanjut nya.

"Udah lah, sendiri aja. Lagi pula deket ini tempatnya" Alice langsung keluar kamarnya, ia nekat pergi seorang diri.

Alice menuruni anak tangga, di rumahnya hanya ada dirinya seorang diri. Elvin belum pulang dari Singapura, sedangkan Atha masih di kantor. Katanya ada berkas perusahaan yang harus di kerjakan hari ini juga. Dengan terpaksa Atha lembur.

Alice pamit dengan pelayan rumah. Awalnya mereka tidak mengizinkan Alice karena di pesankan oleh Atha kalau Alice tidak boleh pergi seorang diri. Tapi Alice memelas agar di izinkan, lagi pulang tempatnya dekat. Hanya berjarak seratus meter dari rumahnya dan akhirnya mereka mengizinkan Alice.

Kini Alice sudah keluar rumah. Jalanan memang masih ramai, karena memang jam masih menunjukkan pukul tujuh malam.

Alice tersenyum, melihat kerlap-kerlip lampu jalanan. Sudah hampir sebulan Alice tidak keluar rumah saat malam hari semenjak sakit. Tak lama, Alice tiba di tempat yang ingin ia datangi. Toko buku sekaligus perpustakan kecil favorite Alice yang sudah buka selama dua puluh tahun lama nya.

"Permisi pak," sapa Alice ramah ke penjaga toko buku saat masuk.

Penjaga toko buku tersenyum. "Halo nona Alice. Lama tidak datang ke sini. Kemana saja ?" sapa nya balik.

"Ada urusan. Jadi nggak sempat ke sini," balas Alice asal.

Penjaga toko mengangguk mengerti. "Tempat biasa Alice, kosong apa ada orang ?" tanya Alice.

"Kebetulan kosong. Jadi nona Alice bisa mengisi tempat itu."

"Okedeh, Alice pilih tempat itu," ucapnya dan mengisi buku pengunjung.

"Alice masuk ya pak," pamit Alice menuju tempat duduk favorite nya.

"Baik non."

Alice langsung melangkah menuju tempat favorite nya. Masih seperti dulu tidak berubah, bahkan spot dirinya saat ingin tidur tidak berganti. Setelah meletakan barang bawaannya, Alice langsung menuju ke rak buku favorite nya. Siapa tau ada buku baru yang bisa ia baca, kalau tidak ada. Alice akan membaca ulang buku yang pernah ia baca. Alice tidak pernah bosan walaupun sudah membaca sampai tiga kali. Setelah mendapatkan buku, Alice langsung kembali ke tempatnya dan membuka buku pertama yang akan ia baca.

Hening, hanya ada suara lembaran buku yang berganti dari seseorang di sebrang sana yang tertutup oleh buku-buku. Tak lama terdengar helaan nafas panjang dari seseorang itu. Dari suaranya terdengar seperti seorang cowok. Alice yang penasaran melirik sebentar ke tempat orang itu. Namun karena letak Alice membaca dengan orang itu terlalu jauh, membuat Alice tidak bisa melihat dengan jelas wajah orang itu.

𝟶𝟸. ᴋᴇɴᴢɪᴇ & ᴀʟɪᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang