43

2.5K 323 75
                                    

Al-Alice!" Pekik Kenzie tak salah lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Al-Alice!" Pekik Kenzie tak salah lihat. Segera ia melangkah mendekati gadis itu. Tapi sayangnya rombongan tour menutupi jalannya yang membuat pandangannya pada gadis itu teralih.

"Shit!" umpat Kenzie kesal.

"No! Al—"

"Ken, ada apa?" tanya Libra menahan lengan Kenzie yang ingin berlari keluar.

"Arghhh!" erang Kenzie, sedikit lagi padahal ia akan menemui gadis nya. "Lo nganggu aja tau nggak! Tadi gue lihat Alice!" lanjutnya tidak santai, sambil menyisir rambutnya ke belakang. Ia telah kehilangan gadis itu.

Kening Libra mengkerut. "Alice? Ken, lo jangan ngelantur deh. Alice udah nggak ada!" ucapnya menyadarkan sepupu nya ini.

Kenzie mengerang. "Alice masih hidup! Gue lihat sendiri kalau tadi itu dia!" Elaknya.

Libra menghela nafas. "Lo lelah kayanya sampai harus berhalusinasi ada Alice. Ayoo, kita pulang," ajaknya menarik tangan Kenzie agar tidak terlalu larut dalam halusinasinya.

Kenzie mendengus dan menepis tangan Libra pelan, ia lebih memilih jalan lebih dulu untuk menuju ke parkiran.

Libra menoleh pada sepupu nya yang sedang menyetir dengan tatapan tanpa ekspresi. "Ken, lo harus bisa lupain Alice. Dia udah tenang di sana, jangan buat dia sedih sama sikap lo yang sekarang," ujar nya agar Kenzie bisa berubah seperti dulu.

Namun Kenzie memilih diam, bahkan telinganya ia tutup dengan earphones. Seolah ucapan Libra hanya angin lalu.

Libra menghela nafas. "Alice berarti banget buat lo ya, Ken? Semisalnya dia ada di hadapan lo. Pasti lo langsung bahagia banget," ucapnya dalam hati melirik Kenzie sekilas.

Setelah mengantarkan Libra ke rumahnya. Kenzie memilih langsung pergi, ia ingin memastikan kalau gadis yang di lihat nya adalah Alice.

Mobilnya berhenti saat sudah berada di depan rumah Alice. Kenzie segera turun dan berdiri di depan pagar yang masih terkunci dengan rapat.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya satpam tiba-tiba.

Kenzie terdiam sejenak. "Al-Alice nya ada?" tanyanya ragu, ia harap satpam itu mengangguk dan menjawab bahwa Alice ada.

Satpam menggeleng. "Maaf, Den. Nona yang anda cari sudah dua bulan ini tidak pulang ke rumah." Lemas sudah Kenzie setelah mendengar jawaban satpam itu.

"Pak, bapak nggak bohong kan?" Kenzie masih tidak percaya dengan apa yang di lihat nya tadi di bandara.

"Beneran, Den."

Kenzie menghela nafas pelan. "Ya sudah pak, makasih." Lirihnya dan kembali menuju mobil.

Kenzie terdiam cukup lama di dalan mobil memikirkan Alice. "Kamu udah buat aku gila, Al. Aku yakin, tadi itu kamu," gumamnya frustasi dengan meremas setir mobil.

𝟶𝟸. ᴋᴇɴᴢɪᴇ & ᴀʟɪᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang