51

2.3K 283 38
                                    

Helaan nafas pelan berhembus dari Alice

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helaan nafas pelan berhembus dari Alice. Kenzie yang sedang berada di sebelah Alice menoleh. "Kenapa, hm?" tanyanya dengan mengelus surai hitam gadisnya.

Mereka baru saja pulang dari masa pengenalan kampus. Oiya! Mereka masuk satu univeritas.

"Tadi abis masa pengenalan kampus capek banget. Apa lagi banyak cowok yang deketin," ucap Alice yang sontak membuat mata Kenzie memicing.

"Mereka ngapain?"

Alice menyenderkan kepalanya di bahu Kenzie. "Biasa, minta kenalan. Bahkan yang senior juga gitu," balasnya.

Kenzie menggenggam tangan Alice, kemudian mengelus nya. "Besok aku datang ke fakultas kamu deh. Supaya mereka tau, kalau cewek yang mereka ajak kenalan udah ada yang punya."

Alice tersenyum tipis. "Nggak usah, Ken. Kamu pasti capek, selesaikan masa orientasinya aja dulu. Baru kamu datang ke fakultas aku," balasnya agar Kenzie tidak terlalu memikirkannya. Karena memang jarak fakultas Alice dengan fakultas Kenzie lumayan jauh.

Kenzie menghela nafas. "Ya udah, tapi kamu jangan ladenin mereka."

"Iya, tenang aja. Aku nggak akan ladenin mereka. Lagi pula udah punya kamu."

Kenzie tersenyum. "Nanti malam makan apa?" tanyanya.

"Eum, beli aja deh. Aku capek," jawab Alice.

"Okedeh, aku nurut sama istri."

Makan malam pun tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makan malam pun tiba. Kenzie memilih mengajak Alice untuk makan malam di luar. Tiba nya di penjual makanan, Alice dan Kenzie langsung mencari tempat duduk. Tidak lama seorang pelayan datang dan memberikan buku menu. Oiya, tempat makan yang mereka datang tempat kaki lima ya.

"Aku nasi goreng seafood," ucap Kenzie.

Alice mengangguk. "Mbak, nasi goreng seafood dua ya. Sama es teh manis dua juga," ucapnya.

Pelayan mengerti, setelahnya pergi. Selama menunggu pesanan mereka datang, Alice dan Kenzie saling melempar canda dan tawa. Bahkan sangking asiknya para pengunjung sampai memperhatikan mereka.

𝟶𝟸. ᴋᴇɴᴢɪᴇ & ᴀʟɪᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang