Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alvaro menopang dagu dengan tangannya. Ia menatap Alice dengan lekat. Kalau kata orang kapan lagi mumpung lagi ada kesempatan.
Ting!
Notifikasi pesan masuk. Alvaro yang merasakannya segera membuka pesan masuk itu.
Kenzie Lo dimana ?
Alvaro langsung membalas pesan dari Kenzie.
Di pojok ruangan.
Setelah membalas pesan, Alvaro langsung menyimpan ponselnya dan merapihkan buku yang di ambil Alice.
"Sorry lama," ucap Kenzie yang datang dengan menggunakan hoodie. "Makasih udah jagain Alice," lanjut nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alvaro hanya membalas dengan deheman. Ia membenarkan tas ransel yang digunakan dan bangun dari duduknya.
"Gimana balapannya ?" tanya Alvaro membuka obrolan. Sambil memperhatikan Kenzie yang sedang menatap Alice.
Kenzie yang lagi memperhatikan Alice teralih dan menatap Alvaro. "Kalah, lo tau kan...Rebels itu juaranya dalam balapan," balasnya sambil mencoba menggendong Alice ala bridal style. Setelah Kenzie menggendong Alice, mereka langsung keluar dengan Alvaro yang memperhatikan kedua pasangan tersebut dari belakang punggung mereka.
"Sorry gue nggak bisa dateng, tugas gue banyak banget dan harus di selesaikan hari ini juga. Besok deadline nya," ucap Alvaro.
"Hmm, gakpapa. Besok kita ada misi Al," balas Kenzie sambil sesekali melirik Alice yang dalam gendongannya.
"Misi ? Dari mana ?" tanya Alvaro.
"Misi di China. Mereka mau kita ambil barang penting yang di curi dari salah satu mafia yang selalu cari masalah dengan mereka," balas Kenzie menjelaskan.
"Hmm gitu. Gue ikut aja," jawab Alvaro.
Mereka tiba di parkiran. Alvaro sedikit berlari kecil membukakan pintu untuk Kenzie agar mudah memasukan Alice ke dalam mobil.
