48

2.5K 310 34
                                    

Selena sudah di tertawakan oleh anak-anak Raflesh, cewek itu langsung menunduk dan setelahnya pergi dari kantin dengan perasaan malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selena sudah di tertawakan oleh anak-anak Raflesh, cewek itu langsung menunduk dan setelahnya pergi dari kantin dengan perasaan malu.

Kenzie tersenyum bangga, gadisnya memang hebat untuk soal melawan. "Sekarang kita makan," ajak Kenzie menarik pelan tangan Alice untuk kembali duduk.

Alice mengangguk dan berusaha menurunkan emosinya. "Hebat lo, Al! Langsung buat tuh cabe malu setengah mati. Apa lagi di lihat sama anak-anak Raflesh," seru Jeny dengan acungan jempol.

Alice hanya menanggapi dengan senyuman tipis. Keadaan kembali seperti semula, yang tadi nya senyap menjadi kembali ramai.

Mata Alice memicing, ia menoleh ke kanan dan mendapati seorang Kenzie sedang menatapnya dengan serius. Bahkan tangannya digunakan untuk menopang dagu.

"Kenapa lihatin aku gitu?" tanya Alice heran.

"Nggak apa-apa, aku bangga aja punya pacar kaya kamu," balas Kenzie dengan senyuman.

Alice berdesis. Pacarnya mulai kembali lebay. "Biasa aja, Ken. Semua cewek juga bakal lakuin kaya gitu kalau di injak-injak," seru nya.

Kenzie menggeleng. "Tapi kamu beda..." jeda nya mendekatkan wajah nya pada telinga Alice. "Nggak semua cewek punya hobi berkelahi, apa lagi kamu masuk ke dalam gangster," lanjutnya berbisik, hanya Alice saja yang bisa mendengar.

Alice melotot dan menoyor kening Kenzie agar menjauh. "Tutup mulut kamu, jangan sekali-kali bocorin. Awas aja kalau ember mulutnya," ancam nya dengan tatapan tajam.

Kenzie terkekeh dan mengusak surai hitam Alice pelan. "Yes, princess! Janji bakal tutup mulut," seru nya dengan jari tangannya yang menyilang di depan mulutnya.

Dua minggu telah berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua minggu telah berlalu. Seluruh murid telah lepas dari masa-masa pusing ujian semester kenaikan kelas. Alice mengusap wajahnya dan mengikat rambut panjang dengan karet kunciran sambil berjalan keluar kelas. Kenzie yang sudah menunggu di depan pintu kelas Alice mengikutinya dari belakang, sepertinya gadis itu tidak menyadari akan kehadirannya. Namun tiba-tiba ada yang menarik kunciran Alice, membuat rambut Alice kembali terurai lagi.

𝟶𝟸. ᴋᴇɴᴢɪᴇ & ᴀʟɪᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang