66

1.5K 186 5
                                    

Tiga tahun berlalu, Alice sudah melahirkan anak perempuan yang di beri nama Zeelina Felisiya Arslan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga tahun berlalu, Alice sudah melahirkan anak perempuan yang di beri nama Zeelina Felisiya Arslan. Anak perempuan nya sangat cantik dan mirip sekali dengan Alice namun, beda nya agak ceroboh dan manja. Usia Zellina dengan Kenzo berbeda dua tahun. Kenzo sudah berusia tujuh tahun, sedangkan Zellina berusia lima tahun. Kenzo sudah masuk ajaran Sekolah Dasar, sedangkan Zellina masuk Taman Kanak-kanak.

"Abang," rengek Zellina bergelayutan manja di lengan sang kakak.

Kenzo yang sedang sibuk dengan buku pelajarannya menoleh, menatap lembut sang adik. Asal kalian tau, Kenzo itu sangat tidak suka saat belajarnya di ganggu. Tapi untuk Zellina, Kenzo bisa mentoleransi.

"Ada apa, hm?" tanya nya lembut.

"Zee lagi cedih," ucap nya dengan menggembungkan kedua pipi nya.

Melihat suasana hati sang adik bersedih. Kenzo langsung mengangkat Zellina dan memangkuk di atas paha nya. "Sedih kenapa? Cerita sama kak Ken," balas nya sangat lembut.

Zellina memeluk leher Kenzo dan mendusel di antara ceruk leher sang kakak. "Dion...nakal," Adu nya terdengar menggemaskan.

Alis Kenzo terangkat. "Dion? Dia apain kamu?"

Zellina mengeratkan pelukannya pada leher Kenzo. "Di cekolah, ada anak balu cewek, dia deketin Dion, telus meleka main baleng. Aku ndak di ajak main. Zee malah di tinggalin di kelas sendilian," jawab nya bercerita dan mulai sesegukan.

Kenzo menghela nafas dan mengelus punggung belakang Zellina lembut. "Zee menangis?"

Zellina mengangguk pelan. "Aku kesel abang. Dion jadi sibuk sama cewek itu...Zee malah di anggulin," jawabnya masih sesegukan. Namun terdengar menggemaskan. Zee menangis hanya karena seorang cowok.

Kenzo tersenyum tipis. Ia tau, adik tersayangnya ini sangat menyukai Dion. Apalagi satu-satu nya teman cowok yang sangat dekat dengan Zellina hanya Dion seorang.

"Terus kak Kenzo harus apa?" tanya Kenzo memancing.

Zellina melepaskan pelukannya dan menatap Kenzo dengan air mata yang mengalir. Kenzo yang melihat nya mengerang emosi, ia paling tidak suka melihat orang tersayangnya menangis.

Tangan Kenzo terulur di kedua pipi Zellina, kemudian menghapus air mata itu dengan perlahan. "Jangan menangis, kakak nggak suka lihatnya," ucap nya lembut. Zellina cemberut. "Kak Kenzo harus lakuin apa, hm?" tanya Kenzo lagi.

Zellina menghela nafas lucu. "Ndak ngapa-ngapain. Jangan malahin Dion, dia ndak tau apa-apa," balas nya sendu dan kembali memeluk Kenzo.

Kenzo tersenyum tipis. "Kak Ken nggak marahin Dion, tapi ajak ngobrol supaya kamu di ajak main."

Mata Zellina berbinar dan kembali melepaskan pelukan nya. "Boleh deh! Em... Sekalian bilangin jauh-jauh dali anak balu itu, Zee ndak suka," balasnya manja.

𝟶𝟸. ᴋᴇɴᴢɪᴇ & ᴀʟɪᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang