25. The Confession

432 58 7
                                    



Miss me?

Yes

or

Yes?





Happy Reading~~

"Apa kau sedang menggodaku?" Alis Dahyun langsung tertaut dengan tidak elitnya, bingung dengan pertanyaan Jimin yang-- Hei dia tidak sedang menggoda pemuda itu.

"Apa maksudmu?"

Jimin diam tapi tangannya tergerak memperbaiki pakaian Dahyun yang melorot, sukses membuat Dahyun menepis tangan Jimin dari tubuhnya. "Jangan menyentuhku. Kau tidak tahu banyaknya kumat di tanganmu yang masuk ke dalam tubuhku. Terima kasih dan satu lagi aku tidak bermaksud untuk menggodamu. Ingat itu!"

Entah kenapa hari ini bisa begitu panas, padahal sudah tiga hari kota Swiss di guyur hujan lebat tapi sekarang matahari dengan semangatnya menampakkan sinarnya menerangi bumi dengan ganas. Yang awalnya ingin memakai baju tebal karena mengira akan dingin nyatanya berbanding terbalik dengan semuanya. Panas mengguyur dengan ganas. Membuatnya langsung mengganti pakaiannya dengan kaos di temani jaket denim miliknya.

Sebenarnya Jimin tak pernah mempermasalahkan baju apa yang Dahyun kenakan, toh ia akan biasa-biasa saja. Tapi, kali ini perhatiannya tidak pernah berhenti dari sosok gadis yang berdiri di sampingnya ini. Hei, mungkin kalian akan biasa dengan baju yang Dahyun kenakan tapi masalahnya saat ini, gadis itu hanya memakai baju dengan tali segaris dan sukses memperlihatkan bahu seputih salju itu dengan leluasa dan lagi jaket yang tadi ia kenakan sudah bersandar indah di lengannya. Dahyun memang membuka jaketnya, mengatakan jika hari ini benar-benar panas.

Perhatian mereka tertuju pada depan, di sana tepat di depan ribuan blitz kamera Soora dan Hyungyu sedang berpose dengan anggun. Mereka tengah melakukan foto pra-wedding. Tak terasa memang, lusa kedua pasangan itu akan mengikrarkan janji suci untuk mereka yang kedua kalinya. Dahyun tak bisa menahan senyum haru miliknya. Untuk saat ini biarlah ia melihat warna merah jambu yang melingkupi kedua pasangan itu, karena baginya apapun yang terjadi dia tetaplah putri dan anak dari pasangan itu.

Jimin melirik kepada Dahyun, ikut menyunggingkan senyum tipis. Well, ia rasa kehidupan Dahyun akan berubah setelah ini, berkat kembalinya kedua orang tuanya. Dahyun harus di buat tersentak dengan posisi Jimin yang tiba-tiba. Pemuda itu tengah menaruh kepalanya di bahunya, bahkan deru napasnya sampai menerpa kulitnya yang sukses membuatnya meremang.

"Jimin, apa yang kau lakukan?" Dahyun bertanya sembari terus mengusir kepala Jimin dari bahunya. Omong-omong, kepala pemuda itu rada berat dan ia menahan beban berat sebelah. Jimin kembali melirik sedangkan Dahyun sudah mendengus sebal karena Jimin tak beranjak dari sana.

"Dahyun!" Hanya dibalas dengusan oleh Dahyun. Terlalu malas untuk menanggapi.

"Bagaimana jika aku mengatakan bahwa aku mencintaimu?" Pertanyaan itu sukses membuat Dahyun terhenyak dan segera membalikkan tubuhnya, agar posisi mereka berubah menjadi berhadapan dan entah sejak kapan Jimin sudah tidak bersandar pada bahunya.

"Apa maksudmu?" Masih sulit mempercayai dengan apa yang Jimin ucapkan barusan, tapi jujur Dahyun mendengarnya dengan jelas. Jimin masih diam, memasukkan tangannya di kantong celana, menatap Dahyun lembut. Sesekali ia menghela napas, mendongak kemudian kembali memusatkan perhatiannya kepada Dahyun. Dahyun masih menunggu.

Fall In Love [Dahmin Version]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang