32. Knit Happiness Together

911 56 13
                                    


A little bit warning

Mature content

Not for children

Be wise







"Woah, calm down girl!" Jimin terkekeh melihat Dahyun diatasnya. Jimin tidak pernah tahu bahwa Dahyun bisa se-nakal ini. Ia baru saja masuk ke dalam kamar sembari menyerukan nama Dahyun, tapi gadis itu tak kunjung menyahut. Jadi, ia langsung saja masuk dan malah dikejutkan dengan Dahyun yang tiba-tiba mendorongnya hingga ia terjatuh diatas kasur dengan Dahyun yang mengukung dirinya.

Well, mereka juga sudah tunangan jadi tidak akan takut lagi untuk melakukan hal diluar batas dan lagipula Jimin memang bertanggung jawab penuh jika Dahyun hamil. Itu sudah memang menjadi prinsipnya sejak ia melakukan itu bersama Dahyun dulu, kala gadis itu mabuk.

Park Jimin, pemuda yang selalu menetapi janjinya kecuali saat dirinya mengatakan akan memulangkan Dahyun kembali ke Korea. Hal itu tidak Jimin laksanakan karena dirinya yakin bahwa Dahyun adalah takdirnya, masa depannya. Dan sekarang lihatlah, mereka sudah bertunangan dua minggu yang lalu. Kenapa bertunangan bukan menikah saja?

Jimin ingin membiayai hidup Dahyun dengan hasil kerja kerasnya selama ini sebelum dirinya membina bahtera rumah tangga dengan Dahyun, meskipun Hyungyu dan Soora ingin membantu, tapi Jimin menerapkan prinsip harus dirinyalah yang akan Dahyun gantungkan. Ia bertanggung jawab penuh atas Dahyun, calon istrinya.

Jimin menatap Dahyun yang hanya diam diatasnya. Ia menyelipkan helai rambut yang menutup wajah indah Dahyun di belakang telinga. "Kenapa?" Jimin bangkit untuk duduk dan membuat Dahyun berakhir duduk diatas pangkuannya, melingkarkan tangannya di pinggang Dahyun lalu jemarinya bergerak hanya untuk mengusap punggung Dahyun.

"Hei, kenapa?"

"Tidak, hanya teringat masa lalu yang terkadang membuatku ingin tertawa!"

"Apa itu?"

"Menolakmu karena aku berpikir bahwa aku bisa menemukan seseorang yang terbaik untukku! Ck, takdir begitu konyol. Tapi, entah kenapa aku begitu menyukai takdir konyol ini!" Dahyun tersenyum disana, Jimin ikut tersenyum.

"Oke, bagian mana yang membuatmu ingin tertawa?"

"Perdebatan kita yang tak bisa dielakkan lalu aku yang tiba-tiba langsung menangis merindukan banyak hal padahal aku bodoh karena tidak ada yang pernah menganggapku." Saat mengatakan hal itu, Dahyun tersenyum pedih. Ingatan kilas balik tentang dirinya yang dimanfaatkan terasa begitu menyakitkan pada akhirnya. Tapi, Dahyun tak pernah balas dendam terhadap orang yang memperlakukan dirinya seperti itu. Ia akan selalu memaafkan orang-orang yang berbuat jahat kepadanya.

"Hyun!"

"Biarkan aku berbicara!" Suara Dahyun terdengar serak. Jimin menangkup wajah Dahyun.

"Jangan lanjutkan jika itu membuatmu sakit, hentikan oke?"

"Tapi, aku.."

"Hanya mereka yang tidak tahu caranya mengakrabkan diri terhadap dirimu, sayang. Kau tulus sedangkan mereka tidak. Aku mohon, jangan teruskan!"

"Aku selalu bahagia memilikimu, Jim!"

"Tentu sayang, tentu!"

Pada akhirnya runtuh juga pertahanan Dahyun. Ia terisak dan Jimin dengan sigap menghapus setiap bulir air yang yang mengalir sebelum semakin meluas seperti sungai. Ia menggeleng sembari memberikan kata penenang kepada Dahyun.

Fall In Love [Dahmin Version]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang