20. Ready To Let Go

834 66 0
                                    

*Putar display nya biar ngena bacanya*

*Budayakan vote sebelum membaca*



Backsound : BTS - Let Go

*

*

Yok, voter keberapa kalian? Aku update cepet

Yok, voter keberapa kalian? Aku update cepet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Dahyun berjalan dengan gontai ke arah dapur sembari mengucek matanya dan sesekali memijit pelipisnya lantaran denyut pening yang melanda. Meneguk segelas air tapi nyatanya tidak mempan, pening itu masih ada dan malah semakin menjadi walau hanya sekejap. Dahyun menghembuskan napasnya dengan berat. Bersamaan dengan itu, Jimin baru saja keluar dari kamarnya sambil mengusap rambutnya yang masih basah. Pria Park itu baru saja mandi pagi.

"Selamat pagi!" Ucap Dahyun sedikit lesu, tapi tetap menampilkan senyum andalannya.

"Hn, pagi!" Datar Jimin lalu duduk dihadapan Dahyun yang diam mematung, masih sibuk mengusak rambutnya tanpa menyadari jika sedari tadi Dahyun memperhatikannya. Sebelum Jimin melirik dan kedapatan Dahyun bengong sembari menatapnya.

"Hei, awas kesambet!" Sentak Jimin sembari menjentikkan jarinya, beranjak dari tempatnya kemudian membuka kulkas guna membasahi kerongkongannya yang sempat kering. Menyandarkan tubuhnya di pintu kulkas. Matanya sibuk meneliti Dahyun.

"Sudah lebih baik? Masih pusing? Aku bisa membuatkanmu sup pereda mabuk." Dahyun sukses menoleh dan mendapati Jimin sudah berjalan kearah kompor bersiap membuat sup tersebut. Jujur, Dahyun sudah tidak sanggup lagi untuk  menolak, mendudukkan dirinya sembari menunggu Jimin selesai membuat sup.

Dahyun langsung mengucapkan terima kasih dan segera memakan sup buatan Jimin. Semua pergerakan Dahyun, direkam oleh kedua netra Jimin. Sebelum celetukkannya mengubah semuanya. "Kau bodoh ya?"

Sontak Dahyun tersedak, menggapai segelas air putih miliknya yang masih tersisa setengah kemudian meminumnya dengan rakus. Jimin berdecak secara terang-terangan, memijit kepalanya yang tiba-tiba pusing mendera. Dahyun menghembuskan napasnya sejenak sebelum menatap sepenuhnya kepada Jimin.

"Apa maksudmu?"

"Sudah tahu tidak pandai berteman lalu dibohongi, buat apa berteman kalau ujung-ujungnya akan seperti itu. Dasar payah." Jimin menggeleng prihatin, bibirnya menyunggingkan senyuman remeh. "Cih, klise sekali!" Berdecak kemudian.

Dahyun berusaha mengingat kejadian yang menimpa dirinya kemarin, sontak ia membulatkan matanya. "Sudah ingat semuanya tuan putri?" Ledek Jimin. Dahyun tidak protes, tapi begini-gini dirinya masih punya harga diri.

Fall In Love [Dahmin Version]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang