29. You Wake Up?!!

379 46 2
                                    


Halo, emm kok sepi sih?

Apa kabar semuanya!!!






Dahyun menatap gusar pada pintu ruangan dimana Jimin akan melakukan operasi. Di sampingnya ada Hyungyu yang setia menemaninya. Ia masih menangis, tak menyangka dengan yang sebenarnya terjadi.

"Ayah!" Isaknya sembari memeluk Hyungyu. Hyungyu membalasnya, mengusap kepala Dahyun penuh efeksi. Ia ikut sakit melihat Dahyun seperti ini.

"Jimin, Ayah. Jimin!"

"Iya sayang, tenangkan dirimu. Jimin tidak akan suka jika kau terus menangis!" Hyungyu mencoba menenangkan walaupun ia tidak bisa. Tapi setidaknya ia bisa bersyukur di akhir napasnya.

"Terima kasih sayang, akhirnya Ayah bisa menangkap buronan Ayah selama ini!" Ucapnya sembari mengecup puncak kepala Dahyun. Dahyun mendongak.

"Dia sudah mendapatkan hukuman yang setimpal,'kan Ayah?"

Hyungyu mengangguk. "Tentu saja, karena dia memiliki banyak kasus hingga Ayah yang turun tangan untuk menangkapnya, Ayah benar-benar bersyukur karena berhasil menangkapnya dan ikut prihatin tentang keadaan Jimin!" Hyungyu menghela napas. Tak lama terdengar suara teriakan. Itu Soora.

Dahyun menghambur ke pelukan sang Ibu, menangis di sana. "Ibu!"

"Oh Dahyun! Putri Ibu yang paling cantik!" Soora turut sedih mendengar kabar ini dari Hyungyu, ia sedikit syok tadi. Tangannya mengelus kepala Dahyun dengan sayang.

"Jimin~"

Jujur, Soora pedih melihat Dahyun menangis. Untuk pertama kali dalam seumur hidup, baru kali ini ia melihat Dahyun menangis kencang seperti ini dan pemuda yang terkena tusukan itu adalah sebab-akibat membuat gadis Kim ini menangis. Ia benar-benar tahu bahwa cinta sudah tumbuh diantara mereka.

"Iya sayang, sudah jangan menangis. Jimin akan sedih jika kau menangis!" Soora menghapus air mata Dahyun. Si gadis masih sesegukan, membuat Hyungyu ikut mengelus punggungnya. Menenangkannya. Dahyun yang paling trauma di sini karena melihat semuanya secara langsung. Entah Hyungyu ingin menyalahkan siapa, apa jika ia tidak datang terlambat, Jimin tak akan seperti ini?

Menyesal pun tak ada gunanya karena semua sudah terjadi! Soora menatap Hyungyu. "Kau sudah menangkap buronanmu selama ini?"

"Sudah, dan sore nanti ada sesi introgasi, jadi aku akan ke kantor pusat untuk melihat prosesnya!"

Tanda pada ruangan tersebut berubah, dan keluar Dokter yang membantu Jimin operasi. Wajah mereka menampakkan kecemasan yang benar-benar cemas.

"Bagaimana keadaannya, Dok?"

"Syukurlah, luka tusukannya tidak sampai mengenai organ vitalnya dan dia dengan cepat di bawa ke rumah sakit, terlambat sedikit mungkin nyawanya akan hilang karena pisau yang digunakan sedikit berkarat!" Sang Dokter memberitahu, membuat mereka sedikit menghela napas lega.

"Kami boleh melihatnya?"

"Untuk saat ini jangan dulu, lantaran ruangan baru akan di sterilkan, takut terjadi apa-apa pada pasien jika langsung di jenguk!"

"Lalu kapan?"

"Sekitar lima jam, baru kalian bisa menjenguknya. Kalau begitu saya permisi!"

"Terima kasih, Dok!"

Fall In Love [Dahmin Version]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang