"Baiklah aku akan kesana." Akhir Taehyung yang dengan cepat nya meletak kan kembali kain pel yang sebelum nya ia pegang dan berjalan kearah sofa.
Mengambil kunci mobil Jungkook tanpa memperdulikan pekikan dari sang pemilik mobil itu yang bertanya kenapa ia merampas kunci mobil nya yang tergeletak di atas meja sofa, karena ia begitu khawatir sesuatu yang tak enak terjadi pada Jennie nya. Ia tak ingin Jennie nya kembali merasakan sakit itu.
Ia pun menoleh ke sembarang arah, mencari keberadaan mobil Jungkook yang sial ia tak tahu yang mana. Dengan tak sabaran ia pun menghidup kan remote kunci mobil itu. Membuat salah satu mobil yang terparkir dekat dengan pintu keluar itu berbunyi dan ia pun berlarian menuju kesana.
Membawa mobil Jungkook dengan cepat nya. Tidak memperdulikan jika mobil mahal itu akan rusak saat ia melewati jalan yang berlubang ataupun melewati begitu saja alat pembatas kecepatan jalan itu, karena kini tujuan nya hanya satu. Jennie. Ia tak ingin Jennie nya kenapa-napa.
"J." Batin nya begitu sampai di depan rumah Taeyong. Ia melihat mobil Jennie terparkir di sana.
Sepertinya Jennie juga baru sampai, karena kini ia melihat kekasih nya itu sedang berhadapan dengan Taeyong yang tampak terkejut dengan kehadiran wanita itu. Dengan tergesa ia membuka pintu mobil dan berjalan kesana.
"Jen?." Taeyong tampak masih tak menyangka jika mantan kekasih nya itu berada di depan nya sekarang. Membuat ia berdeham pelan saat Jennie menatap nya datar. "K-kenapa kau kemari?."
"Di mana Jisoo?."
"H-huh?."
"Di mana Jisoo!!." Ulang nya sedikit membentak. "Di mana dia Taeyong?!!."
"Jika kau hanya ingin membuat kegaduhan di sini." Taeyong menatap nya tajam. "Lebih baik kau pulang saja."
Jennie mendecih. Langsung saja ia mendorong tubuh Taeyong dan masuk kerumah itu, tidak memperduli kan Taeyong yang menahan nya tangan nya.
"Jisoo Kim!!." Teriak Jennie. "Keluar kau!!."
"Dia sedang hamil Jen!." Halang Taeyong. "Sekarang pulang lah!."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Let's Meet Again J
RomanceDi malam itu, kita bertemu ke-empat kalinya tanpa ku sadari. Aku membawa mu pergi yang malah berujung aku yang terus terlibat dengan mu. Dan kau ingin tahu penyesalan ku? Ya, aku tak mempercayai mu waktu itu. Kata 'maaf'mungkin tidak cukup ku ucapk...