Di malam itu, kita bertemu ke-empat kalinya tanpa ku sadari. Aku membawa mu pergi yang malah berujung aku yang terus terlibat dengan mu.
Dan kau ingin tahu penyesalan ku? Ya, aku tak mempercayai mu waktu itu. Kata 'maaf'mungkin tidak cukup ku ucapk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau.... bersama Jennie?." Tanya orang itu yang kini menatap Jennie dengan pandangan yang sulit di artikan. Tak lagi memandang Taehyung yang melihatnya dengan tatapan penuh tanya.
Hanya Taehyung lah yang berani menatap Taeyong juga tunangan nya, terkecuali Jennie yang kini langsung menggenggam tangan Taehyung. Lagi, tangan itu bergetar dengan kuatnya, Taehyung yakin jika kini Jennie mengalami trauma yang begitu besar pada Taeyong sahabatnya.
"Kalian saling mengenal?." Tanya nya lagi dengan tatapan begitu imtimidasi pada Taehyung.
"Oleh karena itu, aku membutuhkan bantuan mu Kim Taehyung."
"Bantuan?."
"Hm." Mino mengangguk dan menyerahkan sebuah dokumen padanya. "Semuanya tentang Jennie, ku harap kau mau menolong ku... menjadi psikiater pribadi nya."
"Psikiater? Apa dia terkena gangguan~."
"Gangguan mental." Potong Mino. "Sejak umur 4 tahun, ia sudah mengalami nya. Jadi kumohon tolong aku untuk ini."
"Apa? Tapi kenapa harus aku? Aku takut mengecewakan, bukan nya lebih baik pada yang lebih handal di banding ku?."
"Jennie tidak suka dengan orang baru, ia lebih menyukai dengan orang yang sudah dekat dengan nya." Mino tersenyum. "Apalagi kau adalah teman kesayangan nya, bukan begitu?."
"Kalian berdua saling mengenal Tae?." Ulang Taeyong yang membuat Taehyung menghebus nafasnya pelan.
"Ya." Lirih Taehyung.
"Apa?." Taeyong menatap Taehyung dengan tatapan tak menyangka. "Kenapa, kenapa kau tidak memberi tahu ku?." Ia pun menatap Jennie. "Jennie kau bisa jelaskan pada ku? Kenapa kau~."
"Guys sudah memilih roti yang kalian inginkan?!." Jungkook yang menyempil di antar Taehyung juga Jennie, merangkul dua orang itu dengan tatapan tanya bergantian. "Omo." Ia pun melihat Taeyong dengan tatapan terkejut yang di buat-buat.
"Taeyong hyung? Halo!."
Taeyong pun hanya tersenyum kaku saat Jungkook menyapa nya. Lidahnya terasa kelu untuk bertanya lagi saat adik Jennie yang tiba-tiba menyapa nya dengan tatapan ceria, tak seperti sebelumnya yang pernah hampir membunuh nya akibat suatu kesalahan yang pernah ia perbuat pada kakak Jungkook itu.
"Sepertinya kita salah memilih gerai ini, lihatlah aku saja tidak tertarik dengan roti di sini tapi kenapa Taeyong hyung juga ada di sini?." Ucap Jungkook. "Ah tentu saja karena roti di sini sangat murahan." Lanjutnya, melirik orang di samping Taeyong hingga membuat orang itu menggenggam tangan Taeyong erat.
