[43] Perkelahian Devano dan Andra

640 187 142
                                    

"Kalau ini akhir dari cerita, semoga ini akhir yang bahagia."

—Alibram Devano Adinata—

—Alibram Devano Adinata—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Happy reading•


Andra sudah sampai di Restaurant White Duomo. Dan ketika Andra turun dari motornya dia bisa melihat di samping motornya ada motor milik Devano. Andra semakin yakin kalau memang Zena sedang bersama Devano di dalam.

Andra melangkah memasuki restaurant itu. Saat sudah sampai di dalam dia bisa melihat banyak murid SMA Adijaya di sana. Dan retinanya langsung menangkap adanya teman-teman Devano. Andra pun berjalan menghampiri mereka.

Kedatangan Andra tentu mencuri perhatian teman-teman Devano. "Eh, Ndra. Lo ngapain di sini?" tanya Dio heran, karena mengingat Andra tak diundang.

"Zena mana?" bukan menjawab pertayaan Dio, Andra justru langsung menanyakan keberadaan sang kekasih.

"Zena lagi ber—."

"Emang ada apa lo nyariin Zena?" sahut Sean memotong ucapan Meisya.

Andra menatap semua kakak kelasnya itu bergantian. "Zena di mana, Bang?" tanya Andra lagi. Semuanya saling melempar pandangan. "Lo semua gak usah nutup-nutupin di mana Zena, gue tahu Zena lagi berduaan sama Bnag Devano," kata Andra dengan nada kesal.

"Lagian kenapa kalau Zena sama Devano berduaan?" sahut Bian. Laki-laki yang sejak tadi berdiri di belakang Sean maju mendekati Andra. "Lo cemburu?" lanjutnya.

"Emang salah kalau gue cemburu?" tanya Andra terlihat sangat sensitif malam itu.

"Lo gak diundang di sini. Gak sopan lo dateng-dateng nyariin Zena," ucap Bian.

Andra menatap Bian berani. "Gue emang gak diundang. Tapi gue mau nyusulin pacar gue."

"Gak usah buat kekacauan di acara orang."

"Gue gak mau buat kekacuan. Jadi, biarin gue cari Zena, habis itu silakan lanjutin acaranya," jawab Andra masih menahan dirinya. Andra sudah akan pergi mencari Zena, tetapi Bian langsung meraih kerah baju Andra.

"Bi, udah!" tahan Sean. Namun, tak diindahkan oleh Bian.

Bian menatap tajam Andra di depannya. "Zena emang lagi berduaan sama Devano. Dan gue sengaja biarin mereka punya waktu berdua. Gak usah ganggu mereka!"

"Heh, Bi—.”

"Lo diem dulu. Muak gue lama-lama sama dia," kata Bian memotong ucapan Dio. Entah kenapa malam itu juga Bian terlihat tak bersahabat dengan Andra.

Andra tersenyum miring mendengar ucapan Bian. "Oh, ternyata Bang Devano dibantu temen-temannya." Andra menepis kasar tangan Bian yang tadinya mencengkram kerah bajunya. Tak memperdulikan semua orang yang menatapnya Andra langsung pergi meninggalkan mereka dan yang Andra tuju adalah rooftop. Melihat itu Bian dan yang lainnya pun langsung menyusul Andra.

ABSQUATULATE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang