•Happy reading•
•
•
•Zena dan Meisya meninggalkan Tiara di salah satu meja kantin untuk memesan makan siang mereka hari itu. Belum lama Zena dan Tiara pergi datang empat curut Adijaya yang langsung mendekat ke Tiara yang sedang duduk sendirian. Dio langsung mendaratkan pantatnya di kursi kosong yang ada di sebelah Tiara. Devano, Sean, yang melihat itu memutar bola matanya malas.
"Malah mampir-mampir!" tegur Sean.
"Lu bertiga ke sana aja. Gue mau nemenin Tiara," kata Dio mengusir teman-temannya.
"Yo, lo mending sama mereka aja," kata Tiara yang justru mengusir Dio.
"Gue mau nemenin lo. Lagian lo juga sendiri." Dio tetap duduk tak ingin meninggalkan gadis itu.
"Permisi, Tiara gak sendiri," sahut Meisya yang baru saja kembali bersama Zena. Melihat Meisya datang Bian langsung menggeser Sean yang saat itu berdiri di samping Meisya.
"Pagi menjelang siang Meisya," sapa Bian begitu manis. Meisya mengangkat bahunya kaget, karena tiba-tiba Bian berada di sampingnya.
"Lo ngapain di sini?" tanya Mesiya telihat sangat jual mahal.
"Nyamperin calon pacarlah," jawab Bian.
"Kalian ati-ati aja. Ini dua buaya lagi cari mangsa," timpal Sean memberikan peringatan kepada Meisya dan Tiara yang sedang menjadi incaran Bian dan Dio.
Devano yang tadi ikut berhenti memilih meninggalkan mereka menuju meja biasanya tanpa mengatakan apapun. Melihat Devano pergi Sean pun juga memilih mengikuti Devano.
Tak lama setelah Devano dan Sean duduk terlihat Zena berjalan ke arah mereka. Saat sudah sampai Zena berdiri di samping Sean. "Aku boleh duduk sini, gak?" tanya Zena pada Devano dan Sean sambil menenteng satu cup es milo dan batagornya. Zena kehabisan kursi, karena kursinya di pakai oleh Bian dan saat itu kantin sudah sangat penuh. Kursi yang tersisa hanya ada di meja Devano.
Devano dan Sean kompak menoleh pada Zena. Sean tersenyum ramah dan mempersilahkan Zena duduk. "Boleh. Duduk aja," jawab Sean. Sedangkan Devano hanya diam.
"Makasih, ya." Zena menaruh minuman dan batagornya lalu menarik satu kursi dan mendudukinya. Zena duduk tepat di depan Devano. Devano sempat melirik gadis itu tetapi sebelum Zena menyadarinya, dia kembali fokus pada ponselnya.
Tidak ada pembicaraan apapun di antara ketiganya. Sean menatap Devano dan Zena bergantian. "Sepi amat," kata Sean memecahkan keheningan di antara mereka.
Devano yang tadinya asik memainkan ponsel menoleh ke arah Sean. "Ya, lo ngomong biar gak sepi," jawab Devano tak begitu tertarik untuk bersuara.
"Selamat ya, Na," ucap Sean tiba-tiba. Sean memberi ucapan selamat kepada Zena atas resminya Zena menjadi kekasih ketua OSIS SMA Adijaya. Kabar jadian Zena dan Andra memang sedang menjadi gossip hangat murid SMA Adijaya setelah semalam Andra mempeosting foto Zena di akun instagramnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSQUATULATE (TERBIT)
Teen FictionCopyright©Yusnita Anggraeni, 2021 Desain sampul by: Javasun Aden Ancasiku LovRinz Publishing Cetakan 1, Desember 2021 Hak cipta dilindungi undang-undang Start: Nov 9, 2020 at 5:19 PM Finish : April 17, 2021 at 6:36 PM [PART MASIH LENGKAP, TAPI MA...