[32] Rencana Menonton Futsal

431 203 92
                                    

•Happy reading••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Happy reading•


Gudang kesayangan empat curut Adijaya kini penuh dengan gumpalan asap putih dari rokok yang terjepit di antara dua jari masing-masing. Jam kosong di kelas siang itu mereka gunakan untuk bersantai dengan sebatang rokok dan sesekali diselingi cerita. Sampai Bian mengingatkan ketiga temannya tentang pertandingan futsal.

"Lo bertiga besok nonton, kan?" tanya Bian menatap tiga temannya bergantian.

"Nonton, Bos Bian," jawab Dio dan Sean sangat kompak. Sementara Devano tak langsung menjawab, karena sejak tadi laki-laki itu memang tampak sangat sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Lo bisa dateng, kan, Dev?" tanya Bian lagi.

"Bisa-bisa," jawab Devano akhirnya.

"Kalau besok sore menang, berarti Minggu udah masuk final, kan?" tanya Sean.

"Yoi, dong," jawab Bian semangat.

"Emang yakin menang?" tanya Dio terdengar sangat meremehkan.

Bian tak terima. Laki-laki yang tadinya duduk bersandar langsung duduk dengan tegap. "Wah, lo ngeremehin tim futsal Adijaya. Lo lihat dong, kaptennya siapa," jawab Bian bermaksud menyombangkan dirinya selaku kapten tim futsal Adijaya.

"Lo jadi kapten modal teriak-teriak doang songong amat," cibir Dio memancing perkara dengan Bian.

"Heh, curut! Sembarangan kalau ngomong. Mau taruhan apa gimana?" tantang Bian yang yakin kalau dia dan timnya bisa masuk final.

"Ayok. Kalau sampe kalah lo harus teraktir kita bertiga makan selama satu minggu," setuju Dio yang langsung membuat kesepakatan.

"Kalau gue menang lo yang teraktir kita bertiga selama satu minggu. Gimana?" balas Bian.

"Oke!" Dio mengulirkan tangannya mengajak Bian berjabat tangan. Dengan semangat Bian menerima uluran tangan Dio. "Deal!" ucap mereka kompak.

"Kita terima beres aja, Dev," timpal Sean mendapat anggukkan dari Devano.

•••

Setelah bel pulang sekolah terdengar semua murid SMA Adijaya mulai berhamburan meninggalkan kelas dan segera pulang. Termasuk Zena dan dua temannya. Tiga gadis cantik itu berjalan bersama menuju parkiran.

"Lo pulang bareng Andra, Na?" tanya Meisya pada Zena.

Kepala Zena mengangguk. "Iya."

"Udah gak ngambek lagi berarti, nih?" timpal Tiara yang berjalan di sisi kiri Zena.

"Engga. Udah baikkan," jawab Zena.

"Bagus. Gak usah ngembek-ngembek lagi," kata Meisya.

"Eh, besok ada pertandingan futsal, tim futsal Adijaya lawan tim futsal Cakrawala. Nonton, yuk?" ajak tiara tampak bersemangat.

ABSQUATULATE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang