[7] Bertemu Kembali

804 373 23
                                    

"Jangan menyakiti siapa pun, meskipun terpaksa atau tak sengaja, karena semua pasti akan ada balasannya."

Ciize Airazena Zatama—

—Ciize Airazena Zatama—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Happy reading•



"Kayaknya dia gak ada di sini," ucap Sean yang tak melihat motor milik Johan di depan basecamp Johan cs. Tiga laki-laki itu lagi-lagi bolos sekolah. Hari ini mereka sengaja bolos, karena ingin mencari Johan dan anak buahnya untuk membalas apa yang sudah mereka lakukan pada Devano semalam.

"Kita langsung masuk aja. Siapa tahu ada," kata Bian disetujui Dio.

Mereka bertiga pun masuk ke dalam basecamp Johan cs tanpa permisi. Kedatangan tiga laki-laki itu tentu mebuat anak-anak buah Johan yang tadinya sedang bersanati di dalam terkejut. Mereka langsung berdiri dan menatap marah ketiga laki-laki itu, karena telah berani masuk ke basecamp mereka tanpa permisi.

"Berani-beraninya lo bertiga main masuk ke sini," ucap salah satu orang di sana dengan nada tinggi.

"Kita gak bakal ke sini kalau lo semua gak cari masalah. Mana Bos lo?" tanya Sean.

"Mending lo bertiga pergi, sebelum kita hajar," kata orang tadi.

"Maju sini lo!" ucap Bian.

"Diem dulu, ah!" kata Sean mengomeli Bian yang emosian seperti Devano.

"Bos lo di mana?" tanya Sean sekali lagi.

"Ah! Bacot!" umpat laki-laki itu lalu memberikan kode kepada teman-temannya untuk mengahajar Sean, Bian dan Dio.

Akhirnya terjadilah perkelahian antara mereka, aksi saling pukul terjadi cukup lama. Sampai akhirnya Sean cs menang. Kemudian terlihat salah satu anak buah Johan menerima telepon dan mendapat kabar bahwa Johan dan anak buahnya yang memukul Devano semalam sudah ditangkap polisi.

Setelah mendapat kabar itu anak buah Johan yang ada di basecamp bergeges untuk pergi, sepertinya mereka takut polisi juga akan mencari mereka. Satu persatu dari mereka berlari terbirit-birit untuk pergi. Mereka meninggalkan Sean, Bian dan Dio yang sudah tertawa puas, karena mendengar kabar tersebut.

"Mampus!" ucap Bian begitu puas.

"Ya udah, kita cabut ke rumah sakit," ajak Sean disetujui kedua temannya.

•••

Tiga curut Adijaya tanpa permisi masuk ke ruang rawat inap Devano. Saat mereka masuk tak ada siapapun. Hanya ada Devano yang terbaring di atas ranjang. Dengan iseng Dio langsung memeluk tubuh Devano.

"Bangun, Dev! Bangun! Gue gak mau lo mati sekarang! Gue gak mau kehilangan lo, nanti siapa yang bayarin makan gue?" Dio memang tidak berahlak sepertinya. Dia memeluk Devano begitu erat sampai membuat Devano terbangun. Laki-laki mengubah posisinya menjadi duduk di atas ranjang.

ABSQUATULATE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang