•Happy reading•
•
•
•
Sama seperti hari-hari biasanya, di SMA Adijaya tampak sepi pada jam dua siang, karena semua murid masih berada di dalam kelas untuk mengikuti pelajaran. Di kelas XII IPS 1, kelas Zena terlihat tak ada guru, karena baru saja Pak Rajandra keluar meninggalkan murid-muridnya bersama dua puluh soal.Meisya yang duduk di depan Zena dan Tiara memutar tubuhnya sehingga menghadap kedua temannya itu. Meisya menatap Zena yang sibuk dengan pulpen dan selembar kerta di atas meja. Zena yang sadar diperhatikan mengangkat pandangannya ke arah Meisya. "Ada apa?" tanyanya memastikan. Tiara pun ikut menatap Meisya.
"Eum, lo bener-bener putus sama Andra?" tanya Meisya yang tampak masih tak percaya dengan cerita Zena tadi pagi. Gadis itu terlihat sedih dan menyayangkan berakhirnya hubungan Andra dan Zena.
Tiara yang sejak tadi menyimak ikut bersuara. "Terus lo mau balikan sama Devano, Na?" tanyanya tak yakin.
"Jangan, Na. Lo gak kasian sama Andra?" belum jadi Zena menjawab, Meisya sudah menyela.
Tatapan Tiara yang tadinya tertuju pada Zena beralih ke arah Meisya. "Tapi, kan, Andra sendiri yang kasih kebebasan Zena buat milih," kata Tiara mengingatkan.
"Aku gak tahu gimana nanti ke depannya," jawab Zena jujur, karena memang dia belum berpikir akan bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Devano atau Andra.
Tiara dan Meisya saling melempar pandangan lalu pandangan mereka kembali tertuju pada Zena. Mereka tahu posisi Zena sekarang menjadi serba salah.
•••
Andra baru saja keluar dari ruang OSIS dan tak lupa laki-laki bertubuh jangkung itu mengunci pintu ruang OSIS. Baru dia berbalik tak sengaja dia berpapasan dengan Ane. Untuk beberapa detik keduanya diam di posisi masing-masing. Andra menatap Ane yang tampak tak berani menatap dirinya. Andra memperhatikan gadis yang sudah menjauhi dirinya tanpa sebab itu.
Ya, setelah Devano menemui Ane, Ane benar-benar menjauhi Andra, karena dia pun tak lagi diusik oleh Sandra. Dan perubahan sikap Ane pada Andra sangat disadari oleh Andra sendiri. Sudah beberapa kali Andra mencoba untuk bertanya ada apa dengan gadis itu, tetapi Ane selalu menghindar.
Tak mau untuk kesekian kalinya Ane pergi sebelum dirinya berbicara Andra langsung meraih lengan Ane. Andra menarik gadis itu keluar menuju parkiran yang sudah sepi, karena memang jam pulang sekolah sudah lewat satu jam yang lalu.
"Andra, lepasin. Aku mau pulang," ucap Ane berusaha melepaskan tangan Andra dari lengannya. Andra hanya melirik Ane dan tak mematuhi apa yang gadis itu ucapkan.
Setelah sampai di samping motornya, barulah Andra melepaskan tangannya dari lengan Ane. Ane sudah akan kabur, tetapi pergerakan Andra lebih cepat. Andra berhasil menghentikan Ane dengan tanpa permisi Andra memakaikan helm ke kepala Ane.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSQUATULATE (TERBIT)
Teen FictionCopyright©Yusnita Anggraeni, 2021 Desain sampul by: Javasun Aden Ancasiku LovRinz Publishing Cetakan 1, Desember 2021 Hak cipta dilindungi undang-undang Start: Nov 9, 2020 at 5:19 PM Finish : April 17, 2021 at 6:36 PM [PART MASIH LENGKAP, TAPI MA...