📌part.6

115 34 12
                                    

"Ih apaan sih gitu aja dibanggain, pinteran juga aku, iya gak sayang?"ucap Seli sambil manja ke Fariz.

"Enggak,"jawab Fariz singkat dan langsung pergi.

"Sukurin, kepedean si jadi anak,"ucap Reza meledek.

"Diem lu!"kesal Seli.

"Hebat kamu dek, bisa jawab sejelas itu,"ucap Fariz sambil duduk disamping Candy.

"Siap m-makasih kak,"ucap Candy.

"Kamu kok bisa tau jawabannya?"tanyanya sambil menghadap ke Candy.

"Waktu itu pernah baca artikel terus ada sejarah WHO-nya, jadi tau sedikit-sedikit."Fariz hanya mengangguk mendengarkan penjelasan Candy.

"Oh iya, nanti upacara 17 Agustus kita pengen buat kayak pengibaran bendera di istana gitu."Candy hanya mengangguk mendengarkan.

"Jadi nanti kita bakal pilihin siapa yang bakal bawa bendera nya, tapi kayaknya kamu deh yang bawa,"lanjut Fariz.

"Kenapa aku?"tanya Candy bingung.

"Soalnya ka--"

"Riz sini!!"teriak Reza.

Fariz langsung pergi menghampiri Reza tanpa mempedulikan Candy yang disampingnya.

"Ih dasar, orang mah ngomong dulu kek 'aku kesitu dulu ya dek' maen pergi aja,"gerutu Candy.

"Eh Ken malah ngomong sendiri, ayo ke kelas."

"Eh iya."

Candy pergi menuju kelas bersama Aini, Windy, dan Putri.

"Tadi kak Fariz ngomong apa?"tanya Aini.

"Iya kayaknya serius banget,"timpal Windy.

"Tadi katanya buat upacara 17 Agustus kakaknya pengen upacara nya mirip kayak di istana gitu,"ucap Candy.

"Oh yang biasa ada di TV itu?"tanya putri

"Mungkin,"jawab Candy.

"Terus, yang bawa benderanya siapa?"tanya Aini.

"Pasti kamu ya, Ken?"tanya Windy sambil mengikuti lengan Candy.

"Gak tau, orang tadi kak Fariz langsung pergi,"ucap Candy.

"Oh,"ucap mereka serempak.

"CK! Gitu aja sombong,"ucap seseorang dari kejauhan.

"Ehem."

"Eh s-siap maaf kak,"ucap orang itu seperti ketakutan.

"Kamu gak suka ya sama, Candy?"

"Eng-"

"Aku juga gak suka sama Candy, gimana kalo kita kerjasama?"

"Maksudnya gimana, kak?"

"Gitu aja masa harus dijelasin sih! Jadi gini, nanti kita kerjasama buat ngerjain Candy."

"Sebenarnya aku juga gak suka sama Candy, kalo emang kakak mau kerja sama boleh aja."

"Bagus jadi rencananya gini....."

"Boleh juga,"ucap perempuan itu sambil memasang senyum smirk nya

*****

"Duluan ya, Ken,"ucap Aini dan Windy.

"Iya hati hati."

"Oke."

"Kak.."panggil mama di dalam mobil.

"Eh iya mah,"ucap Candy langsung masuk ke mobil.

"Gimana sekolah nya?"tanya mama setelah aku masuk ke mobil.

"Lancar kok, Arka mana?"tanya Candy sambil melihat ke bangku belakang.

"Di rumah, tadi anter Arka pulang dulu baru jemput kamu,"ucap mama sambil fokus nyetir.

"Mama bawa tas les aku, kan?"

"Bawa itu ada dibelakang."

"Handphone aku juga?"tanya Candy semangat.

"Iya ada di tas, jadi nanti kalo kamu udah pulang tapi mama belum jemput kamu telpon aja ya, soalnya nanti mama mau pergi sebentar."

"Oke."

****

"Aku les dulu ya mah, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam."

Candy langsung masuk ke kelas, untung pelajaran nya belum di mulai

"Gurunya belum dateng?"tanya Candy sama teman sekelasnya.

"Belum, mungkin sebentar lagi."

"Oke."

Ting...

Candy langsung ngecek hpnya

Nomor ga dikenal?

From: +62 853xxxxxxxx
Hi
Ini Candy kan?

"Ken, Ken, gurunya udah dateng,"ucap temannya sambil menepuk paha Candy bermaksud agar dia mematikan handphonenya.

****

Candy baru saja pulang les dan baru aja sampai rumah.

"Candy ke kamar ya mah."

"Iya, mandi terus kerjain pr nya."

"Iya mah,"ucap Candy langsung masuk ke kamar.

"Hah... capek juga."Candy langsung tidur dikasur sambil menatap langit langit kamarnya.

"Tadi nomor siapa ya? Coba cari kali ya."Candy langsung berkutik dengan handphone nya mencari tau siapa yang mengirimkan dia pesan tadi.

"D-dia... ngapain?"

Maaf yang tadi ada kesalahan jadi aku up ulang 🙏🏻

Selamat membaca... terimakasih yang udah setia baca cerita aku(◕ᴗ◕✿)

Jangan lupa tinggalkan jejak 🐾

MY SENIOR IS MY LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang