📌 Mengagumi dalam Diam

61 9 0
                                    

Langit sudah berubah menjadi gelap, langit yang tadi menampakkan matahari itu kini berubah menjadi bulan dan gemerlap-gemerlap bintang.

Suara suara hewan malam mulai terdengar, api unggun dinyalakan untuk menemani malam ini.

Prok..prok..prok..

Suara tepuk tangan bergemuruh, semua bertepuk tangan untuk dirinya sendiri dan orang lain karena berhasil melalui hari ini.

"Gimana hari ini? Seru?"tanya bu Mita.

"Seru buk, tapi capek,"jawab salah satu siswa.

"Ya namanya juga perjalanan, pasti capek,"ucap Bu Mira.

"Kayak ngejar cinta dia."

"Hahaha... sad boy sejak dini."

"Udah-udah. Kita udah Nemu nih pemenangnya, pengumumannya bakal ibu kasih tau nanti,"ucap bu Mita yang berdiri di sebuah panggung kecil.

"Siapa?"tanya semua murid.

"Yang pasti itu saya."

"Yeu...kepedean lu."

Malam ini akan diadakan pentas seni kecil-kecilan, rencananya sih cuman buat meriah-in malam ini.

"Sekarang kita akan main game,"seru Bu Mita.

"Tepuk tangan dong,"kesal bu Mita karena tidak ada yang bertepuk tangan.

Prok..prok..prok..

"Hore.."ucap beberapa murid dengan malas.

"Kita bakal main tebak-tebakan, yang bisa jawab angkat tangan, terus kalo bener, ibu bakal kasih ini,"ucap bu Mita sambil mengeluarkan uang lima ribu.

Semua murid yang tadinya malas karena sudah capek, langsung segar seketika.

"Ayo buk mulai!"

"Yeuh, dasar...kalo duit aja cepet,"cibir salah satu guru.

Permainan pun dimulai, berbagai pertanyaan mulai diajukan.

"Lima dikali dua ditambah enam dibagi dua, berapa hasilnya?"tanya bu Retno. Beliau adalah guru matematika kelas delapan.

"Buk, saya buk,"heboh Rendy, siswa dari kelas delapan.

"Iya Rendy,"ucap bu Retno.

"Delapan buk,"ucap rendy.

Ilham yang duduk tepat disamping Rendy langsung mengecek hasil hitung-hitungannya yang dia tulis di tanah.

"Salah,"ucap Bu Retno

"Lah, kok salah si, buk?"tanya Rendy.

"Hahaha, pentingnya belajar matematika,"ucap Ilham ditemani tawa ledeknya.

"Saya buk,"ucap Ilham sambil mengangkat tangannya.

"Iya Ilham,"ucap bu Retno.

"Jawabannya tiga belas buk,"ucap Ilham.

"Benar,"ucap bu Retno dan disusul dengan tepuk tangan orang orang disana.

"Kok tiga belas, sih?"tanya Rendy yang masih belum terima.

"Rendy. Ikut ibu pulang aja, kita belajar matematika dari awal,"ucap bu Retno.

"Eh, enggak gak bu. Iya ini saya salah hitungnya,"ucap Rendy mengeles.

Beberapa pertanyaan sudah diajukan, buat yang jago masalah mata pelajaran, pasti sudah dapat uang banyak sekarang.

"Dapet berapa, Ken?"tanya Aini.

Candy menghitung uangnya."Lima belas."

"Kamu, Put?"tanya Aini ke Putri yang posisinya berada di samping Candy.

MY SENIOR IS MY LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang