📌part.9

101 31 2
                                    

"Baju ganti nya udah bawa, kan?"tanya ayah saat sampai di depan sekolah.

"Udah yah, itu ada di tas,"jawab Candy.

"Kamu bawa seragam dua?"tanya ayahnya.

"Iya mama nyuruh, katanya lagi musim hujan, nanti kalo bajunya basah kan biar bisa langsung ganti,"ucap Candy.

Sebenarnya Candy malas bawa seragam dua, karena bikin tas berat doang, tapi karena di suruh mama jadi ya... udah terpaksa bawa.

"Ya udah masuk sana nanti telat,"ucap ayahnya.

"Iya, Candy masuk ya, assalamualaikum,"ucap Candy sambil menyalimi ayahnya.

"Waalaikumsalam."

"Candy,"panggil seseorang saat Candy ingin masuk ke gerbang.

"Eh Serin, kenapa?"tanya Candy.

"Ini,"ucapnya sambil memberi kotak lagi.

"Kotak lagi, kotak lagi,kenapa sih dia kasih kotak mulu"

"Eh Ken, ini, malah bengong,"ucap Serin.

"Eh iya makasih, emang ini dari siapa?"tanya Candy.

"Aku harus ke kelas hari ini aku piket, aku duluan ya,"ucapnya langsung pergi.

"Dia kenapa, sih?"tanya Candy heran.

Candy langsung pergi ke kelas,saat  hampir sampai tiba-tiba dia menabrak seseorang.

"Eh m-maaf maaf,"ucap Candy menunduk.

"Siniin."Candy menggeritkan dahinya bingung.

Apa yang siniin? Candy langsung mendongak melihat siapa yang dia tabrak dan ternyata itu Fariz, Candy mulai paham apa yang dia maksud.

"Apanya?"tanya Candy.

"Kotaknya,"jawab Fariz.

"Enggak, gak ada,"Candy nyembunyikan kotaknya dibelakang badannya.

"Masa?"tanya Fariz tak percaya.

"Iya,"jawab Candy yakin.

"Beneran?"ucapnya langsung mencari dibelakang badan Candy.

"Iya beneran,"ucap Candy tetap berusaha menyembunyikan kotaknya.

"Oh ya udah,"ucapnya langsung pergi.

"Huf... untung percaya"

Saat Candy melihat Fariz sudah pergi, dia langsung lari ke kelas, tapi tiba-tiba ada yang mengambil kotaknya dari tangannya.

"Ih kak balikin!"ucap Candy langsung berlari mengejar nya.

"Gak bisa,"ucapnya sambil berlari.

Mereka langsung jadi pusat perhatian, banyak murid yang memperhatikan tingkah mereka berdua.

Candy langsung berhenti mengejar Fariz, karena dia baru sadar kalau dia berlari melewati ruang rapat guru.

Sedangkan Fariz belum menyadari nya, dia masih saja berlari sampai tiba-tiba menabrak seorang guru.

"Au,"rintih nya kesakitan.

"Ngapain kamu?"tanya  pak Alfin.

"Eh m-maaf pak,"ucap Fariz takut.

"Kamu ga tau apa ini ruang guru?malah lari-lari an kayak anak kecil aja,"omel pak Alfin.

"M-maaf pak,"ucap Fariz menunduk.

"Maaf maaf, jangan minta maaf kalo nanti masih diulang lagi,"kesal pak Alfin.

Candy berusaha menahan tawanya melihat ekspresi takut Fariz yang di omelin pak Alfin.

MY SENIOR IS MY LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang