Setelah berhari-hari melakukan ulangan, akhirnya ulangan telah usai.Pelajaran terakhir baru saja selesai, bel pulang sudah berbunyi, beberapa siswa sudah pulang tapi ada juga yang milih pergi ke kantin untuk jajan.
"Eh si Reza kemana?"tanya Farel sambil melihat sekitar mencari temannya.
"Lah iya dah ngilang aja tuh bocah,"ucap Ilham baru sadar.
"Eh Riz, mau kemana?"tanya Ilham saat melihat Fariz pergi.
"Kantin,"jawab Fariz.
"Eh ikut,"ucap Ilham disusul Farel.
"Eh stop stop,"ucap Ilham merentangkan tangannya membuat Fariz dan Farel tidak bisa lewat.
"Apaan si lu?"tanya Farel menepis tangan Ilham.
"Itu Reza, kan?"tunjuk Ilham pada seseorang yang sedang makan dengan kaki dinaikkan sebelah, seperti orang yang makan di warteg.
"Udah sadar tu bocah,"ucap Farel melihat tingkah temennya sudah seperti sedia kala.
"Baguslah, jadi kita gak perlu jagain dia lagi,"ucap Fariz langsung pergi menyusul Reza.
Ya memang selama tingkah Reza aneh mereka harus menjaga Reza, mereka mengikuti kemana saja Reza pergi, karena mereka takut Reza melakukan hal yang enggak enggak.Buktinya kemarin, Reza ditipu temennya kalo kita mukul kepala kita sama buku nanti kita bakal pinter, alhasil Reza ngelakuin itu biar dia pinter, dia memukul kepalanya dengan semua buku yang ada di perpus, pinter mah enggak pusing iya.
"Eh guys,"ucap Reza mengangkat tangannya menyapa teman-temannya.
"Makan?"ucap Reza menawarkan.
"Lu udah sadar, Za?"tanya Ilham.
"Gua emang selalu sadar, emang lu kira gua mabok,"ucap Reza.
"Kemaren kan tingkah lu aneh,"ucap Farel.
"Oh itu, itu mah gua sengaja,"ucap Reza santai dan kembali menyantap makanannya.
"Maksud lu?"tanya Ilham.
"Iya kemarin itu gua sengaja, lu tau kan emak gua pengen banget gua pinter terus nilai ulangannya bagus semua?"tanya Reza.Ilham dan Farel hanya mengangguk saja.
"Nah, karena itu gua sengaja gelagat nya kayak kemarin, biar emak gua ngira gua rajin terus berubah jadi pinter, jadinya kan kalo emang nilai gua jelek gua gak terlalu di omelin,"ucap Reza.
"Kok gitu?"tanya Farel.
"Kan emak gua udah tau kalo gua udah berusaha belajar, palingan nanti kata dia 'yang penting kamu udah belajar', pinter kan, gua?"tanya Reza sambil menaik turunkan alisnya.
"Bagus juga ide lu,"ucap Fariz sambil menepuk bahu Reza.
"Iya lah Reza, otaknya selalu cerdik,"ucap Reza membanggakan diri.
"Iya cerdik cerdik, tapi lu nyusahin orang tau gak,"ucap Ilham kesal.
"Ya santuy bro,"ucap Reza.
"Oke sebagai gantinya kita makan yang bayar Reza,"ucap Ilham langsung pergi ke salah satu stan makanan.
"Eh enak aja ya lu,"ucap Reza tidak terima.
"Gua juga ah,"ucap Farel yang ikut memesan.
"Lu enggak kan, Riz?bokek yang ada nanti gua,"ucap Reza pada Fariz yang masih duduk disampingnya.
"Kata siapa?gua mah kalo ada yang gratis gak bakal nolak,"ucap Fariz pergi memesan.
"Ah tekor gua!!"kesal Reza.
******
Hari ini hasil ulangan akan dibagikan, semua murid deg-deg an menerimanya, tapi ada juga yang santuy."Ah gila kaki gua gemetaran cuy,"ucap Ilham memegangi kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SENIOR IS MY LOVE
Ficção AdolescenteMY SENIOR IS MY LOVE Sebuah cerita yang menceritakan seorang anak perempuan bernama Candyda Arta Nugroho atau biasa dipanggil Candy. Dia bersekolah di SMP Mutiara 2. Akan tetapi, selama di sekolah ada saja yang mengganggunya, dari yang tidak suka de...