📌part.44

37 7 0
                                    

Singkat cerita.Candy sekarang sudah naik kelas menjadi kelas delapan, rasanya cukup cepat.

Candy sedang berjalan menuju perpus sendirian.

Duk..

"Ah, Ih, apa sih?"ucap Candy sambil memegangi kepalanya.

Candy melihat benda didepannya, kotak?ah iya, masalah kotak selalu menghantui Candy, bahkan sampai sekarang.

"Kayak pernah liat,"ucap Candy sambil mengambil kotak yang ada di depannya.

'ini buat kamu,'ucap seseorang.

'buat aku?'

'ya,buat kamu.Semoga kamu suka,'

"Iya, ini, sama, tapi kenapa ada di sini?"tanya Candy.

Dia mengingat kotak yang sedang dia pegang ini, kotak ini pernah diberikan seseorang untuk Candy tapi tak jadi.Ah, bukan tak jadi, tapi Candy lupa membawanya.

Candy celingukan mencari seseorang, siapa tahu ada tanda-tanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Candy celingukan mencari seseorang, siapa tahu ada tanda-tanda.

"Bawa aja kali, ya?"ucap Candy menimang.

Dan akhirnya Candy pun membawa kotak itu.

"Misi pak,"ucap Candy sambil menunduk dan tersenyum ke arah penjaga perpustakaan.

"Iya neng,"jawab pria itu.

"Buku Fisika buku Fisika buku Fisika,"ucap Candy berulang-ulang.Dia terus mencari buku itu hingga mendapatkan nya.

"Nah, ni dia,"ucap Candy.

"Yah, su--sah ba--nget,"ucap Candy kesusahan mengambil buku itu.Bukunya diletakkan di rak paling atas, Candy tak bisa mengambilnya.

Tapi tiba-tiba ada seseorang yang mengambilkan buku itu untuknya.

Candy melihat arah tangan laki-laki itu dari mengambilkan buku hingga memberikannya ke Candy.

"Makasih,"ucap Candy.

Laki-laki itu hanya mengangguk dan langsung pergi meninggalkan Candy.Candy pun langsung menuju ke salah satu kursi yang ada di sudut perpustakaan itu, dia mulai membaca buku itu, sesekali juga mencatat hal-hal yang penting di buku note nya.

****

"Woy.."ucap Ilham sambil menepuk bahu Fariz.

Fariz langsung menyingkirkan tangan Ilham dari bahunya."Ngagetin bae lu,"omel Fariz.

"Lah elu aja yang kagetan, lagian liatin apa, sih?serius amat,"ucap Ilham sambil mengikuti arah mata Fariz.

"Owalah...demen, ye?"tanya Ilham menggodanya.

"Kagak, emang gua liatin apa?"tanya Fariz."Gua aja lagi liatin noh pajangan, gua baru nyadar ada pajangan di situ,"ucap Fariz mengelak.

"Alah, ngeles bae lu kayak bajai.Ya iya lah lu gak tau disitu ada pajangan, orang lu aja kagak pernah ke perpus, sebulan sekali aja mending,"ucap Ilham.

MY SENIOR IS MY LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang