"Ken."Candy langsung menengok ke belakang, ternyata yang memanggil itu Serin.
"Eh iya kenapa?"tanya Candy.
"Ini,"ucapnya sambil memberi kotak berwarna merah.
"Buat siapa?"tanya Candy heran.
"Buat kamu."
"Dari?"
"Eum itu tadi dari... kakak kelas, iya kakak kelas,"ucap Serin gelagapan.
"Siapa orangnya?"tanya Candy yang masih kurang percaya.
"Ah, udah yang penting dari kakak kelas, ya udah aku pergi dulu,"ucap Serin langsung pergi.
"Aneh banget."Candy langsung pergi ke kelasnya dan ternyata sudah ada Aini.
"Tumben udah dateng,"ucap Candy sambil duduk di kursinya.
"Pengen aja berangkat pagi,"jawab Aini.
"Itu apaan?"tanya Aini sambil nunjuk kotak yang Candy bawa.
"Enggak tau. Tadi Serin ngasih, pas aku tanya dari siapa katanya dari kakak kelas, tapi tingkah nya aneh banget,"ucap Candy.
"Buka aja,"ucap Aini semangat.
"Aku juga penasaran sih, tapi kalo isinya aneh-aneh gimana?"ucap Candy khawatir, takutnya kotaknya itu bom atau lainnya, seperti yang di film-film.
"Positive thinking aja dulu,"jawab Aini.
"Iya sih, ya udah yuk buka."
Candy langsung duduk disamping Aini baru saja ingin membukanya tapi...
"Stop!!!"teriak seseorang.
"Kenapa si Win, ngagetin aja!"omel Aini sambil mengelus dadanya.
"Kalian mau buka kotak itu, kan?"tanya Windy.
"Iya."
"Jangan,"ucap Windy.
"Kenapa?"tanya Candy.
"Jangan cepet-cepet aku juga mau liat isinya apa,"ucap Windy langsung mendekat ke Candy dan Aini.
"Gak jelas."kesal Aini.
Windy menyengir,"udah buruan katanya mau buka."
"Iya iya."Candy menaruh kembali kotaknya di meja, saat Candy ingin membuka kotak itu tiba-tiba ada suara yang mengganggu mereka.
"Ehem, ngapain?"tanya orang itu.
"CK! Tadi Windy sekarang siapa sih? Ganggu aja,"dumel Aini tanpa melihat ke sumber suara, sedangkan Windy dan Candy sudah mematung dari tadi.
"Oemji!,"ucap Aini kaget sambil menutup mulutnya setelah dia tau siapa yang tadi dia omelin.
"Eh s-siap maaf kak,"ucap Aini menunduk.
"Ngapain kalian?"tanya Farel.
"Eum, enggak kak, ngak ngapa-ngapain,"ucap Candy langsung menaruh kotaknya di loker.
"Buruan ke lapangan!"tegas Farel.
"Siap, ngapain kak? Kan gak ada latihan,"tanya Windy bingung.
"Kita mau milihin siapa yang bertugas ngibarin bendera buat nanti,"jelas Ilham.
"Buruan ke lapangan saya hitung sampai tiga kalo gak kelapangan kalian saya hukum,"ucap Farel.
"1..."
"Eh iya iya kak,"Candy dan teman-temannya langsung bergegas.
"2..."
"Misi kak,"mereka langsung lari ke lapangan.
"3!!"teriak Farel.
"Anak aneh dasar,"gumam Fariz.
"Mereka lagi ngeliatin apaan sih tadi? Kayaknya seru banget,"tanya Reza kepo.
"Au,"ucap Ilham sambil menaikkan bahunya.
"Liat yuk,"tawar Reza.
"Liat-liat, udah buruan ayo ke lapangan, jangan sampe kita nyuruh adek kelasnya jangan telat tapi kita sendiri telat,"ucap Farel langsung pergi.
"Ih kagak asik dasar tu orang,"kesal Reza.
"Udah ah ayo,"ucap Ilham sambil merangkul Reza dan meninggalkan Fariz sendiri.
"CK! Dasar kagak setia kawan,"ucap Fariz kesal.
"Tapi emang isi kotak nya apaan sih, sampe pada tegang gitu."
Fariz langsung masuk dan menghampiri bangku Candy. Tanpa berpikir, Fariz langsung membuka kotak yang Candy simpan di loker mejanya itu.
"D-dari siapa ini... kurang ajar!!"kesalnya.
****
Setelah Candy dan teman-temannya pergi ke lapangan untuk pemilihan petugas, mereka langsung balik lagi kelas karena sebentar lagi hampir bel.
"Cie Candy jadi pengibar bendera,"ledek Windy.
"Oh ternyata mungkin kak Fariz kemarin deketin Candy mau ngomongin itu kali, tapi gak sempet,"lanjut Aini.
"Iya kali,"jawab Candy.
"Cie cie Candy, keinginan nya terwujud buat jadi pengibar bendera,"ledek Windy lagi.
"Apaan sih, oh iya... cie cie yang jadi MC sama yang jadi dirigen,"ledek Candy balik dan segera masuk ke kelas.
"Apaan sih!!"kesal Aini dan Windy.
"Oh iya Ken, buka lagi yuk kotaknya,"tawar Windy.
"Ayo masih penasaran,"lanjut Aini.
"Ya udah ayo,"ucap Candy.
Tring...tring....tring....
"Aelah baru mau liat,"gerutu Aini.
"Nanti aja,"bisik Candy.
Mereka pun langsung kembali ke bangkunya dan kelas pun dimulai.
****
Tring...tring...tring....Bel istirahat berbunyi semua murid langsung berhamburan pergi ke kantin.
"Ke kantin yuk,"ajak Windy.
"Yuk,"jawab Aini dan Candy.
"Aku ke toilet dulu ya, kalian duluan aja,"ucap Candy.
"Ya udah, mau di pesenin sekalian, gak?"tanya Windy.
"Boleh deh, samain aja."
"Oke."
Candy langsung pergi ke toilet. Saat ingin keluar dari toilet tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya.
"AAAAAA..."
Apa yang terjadi selanjutnya??
Penasaran gak? enggak?? penasaran??
Makasih yang udah penasaran。◕‿◕。yang enggak penasaran tega(◔‿◔)
Canda canda..(◠‿◕)Tungguin kelanjutannya ya..
Jangan lupa pencet ⭐nya sama komennya ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SENIOR IS MY LOVE
Roman pour AdolescentsMY SENIOR IS MY LOVE Sebuah cerita yang menceritakan seorang anak perempuan bernama Candyda Arta Nugroho atau biasa dipanggil Candy. Dia bersekolah di SMP Mutiara 2. Akan tetapi, selama di sekolah ada saja yang mengganggunya, dari yang tidak suka de...