📌 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan

74 11 0
                                    

"Oke, kita bikin kelompok dulu. Jadi nanti kalian bikin lingkaran, terus Pak Deni bakal bawa kotak yang isinya karcis, kalian ambil satu dan liat kalian dapet nomor berapa, kalo nomor kalian sama dengan teman kalian, berarti kalian satu kelompok. Paham?!"ucap Bu Mita.

"Paham!!"

Semua murid langsung membuat lingkaran besar, tak lama kemudian Pak Deni datang membawa kotak.

Candy mengambil satu karcis itu dan melihatnya."Nomor lima."

"Kayaknya hari ini aku dapet nomor lima terus,"ucap Candy seperti bosan dengan angka lima.

"Silakan cari temen kalian! Kalian bisa angkat tangan sesuai angka yang ada di karcis biar gampang di carinya,"ucap Bu Mita dari pengeras suara.

Suasana menjadi ricuh dan ramai,jelas saja ramai, pariwisata ini dihadiri oleh murid kelas 7 dan 8 SMP mutiara 2.

Semua murid langsung mengangkat tangan sesuai angka yang mereka dapat, ada juga murid yang berteriak teriak.

"Satu woy satu!!!"

"Tiga mana tiga!!"

"Sembilan sembilan!!"

"Kampung rambutan kampung rambutan!!"

"Woy! Lu malah jadi kenek! Cari kelompok lu!"

"Iye iye! delapan woy delapan!!"

"Lima mana lima!!"

Candy langsung menengok kan kepalanya ke arah suara tadi. Orang itu tadi teriak lima, kan?

"Candy!"ucap Putri sambil menepuk bahu Candy.

"Kamu dapet nomor berapa?"tanyanya.

Candy menunjukkan karcisnya,"lima."

"Ih kita sama!" heboh Putri sambil menunjukan karcis nya.

"Ya udah ayo ke sana, kayaknya tadi ada yang teriak nomor lima di deket pohon situ,"ucap Candy sambil menunjuk salah satu pohon.

"Ya udah ayo,"ucap Putri.

Candy dan Putri berjalan ke arah pohon yang di bilang Candy tadi. Saat mereka sampai mereka langsung berhadapan dengan Fariz in the geng yang sedang bersandar di pohon itu, tapi sepertinya yang bersantai cuma Ilham,Farel, dan Fariz, karena dari tadi Reza sibuk berteriak.

"Woy! kelompok lima sini ngapa!buset dah sakit tenggorokan gua,"ucap Reza sewot.

"Kalian kelompok lima?"tanya Ilham ke Candy dan Putri.

"Iya kak,"jawab Candy.

"Ya udah sini,"ucap Farel sambil melambaikan tangannya agar Candy dan Putri bergabung.

Mereka langsung bergabung dengan kakak kelasnya itu, tapi tunggu ini kenapa Putri pegangan mulu. Hey! Kita ini gak mau nyebrang.

"Put. Lu gak dandan, kan?"tanya Reza.

"Hah? Enggak kak,"jawab putri.

"Itu kok pipi lu merah gitu,"ucap Reza sambil menunjuk pipi Putri.

Ilham, Farel, Candy dan Fariz langsung melihat ke arah Putri, ya walaupun Fariz cuman ekor matanya doang sih, tapi itu bisa dibilang ngeliat, kan?

Putri langsung memegangi pipinya dan berbisik ke Candy."Emang iya, Ken?"

"Iya pipi kamu merah, kayak pake blush on,"jawab Candy.

"Hahaha, lu gak tau si, Za,"ucap Ilham.

"Apa?"tanya Reza.

"Lu gak liat sih tadi di bus ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Iya gak, Rel?"tanya Ilham sambil menyenggol badan Farel dengan sikunya.

MY SENIOR IS MY LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang