📌part.52

30 7 0
                                    

"Sendiri aja."

"Soalnya gak mau tauran, jadi gak rame-rame,"jawab Windy.

"Bisa aja neng jawabannya,"ucap Reza sambil duduk disamping Windy.

"Ngapain di bawah pohon?untung kamu gak pake daster putih,"ucap Reza.

"Pake daster putih rambut panjang terus cekikikan mulu kayak lagi nonton stand up komedi,"ucap Windy.Reza tersenyum mendengarnya, emang, diantara adek kelasnya yang lain, hanya Windy yang beda.

"Win."

"Ya?"tanya Windy sambil berdiri dari duduknya.

"Ini,"ucap seorang laki-laki sambil memberikan sebuah coklat.

"Buat aku?"tanya Windy dan diangguki laki-laki itu."Makasih ya."

"Iya,  ya udah aku balik ke kelas lagi ya, kak,"ucap laki-laki itu dan pamit ke Reza.

Reza hanya melirik laki-laki itu tanpa niat menjawab.

"Ih coklat, pas banget lagi kepengen,"ucap Windy senang sambil kembali duduk.

Windy langsung membuka coklat itu dan memakannya.

"Seneng banget,"ucap Reza sambil memperhatikan Windy yang sedang memakan coklat.

"Itu cowok siapa?temen sekelas?"

Windy menengok ke Reza."Heem, gak deket-deket banget sih."

"Oh...kirain pacar,"ucap Reza dan kembali memalingkan wajahnya.

"Hahaha... pacar? kayaknya minim deh aku kalo punya pacar,"ucap Windy sambil tertawa.

"Kok gitu?"

"Ya...kayak gak ada cewek lain aja selain aku, tuh liat Candy."Windy menunjuk Candy yang sedang di dekati banyak laki-laki, diberikan minum, makanan atau barang-barang lainnya, terlihat Candy sangat tidak nyaman disana."Kalo Candy mah wajar, cantik, pinter, pokoknya banyak plus nya deh."

"Berarti, kamu gak setuju dong kalo kamu cantik?"

"Ih gak gitu, aku mah tetep cantik, dan...imut,"ucap Windy sambil bergaya kedua tangannya diletakkan di pipi seperti orang sakit gigi.

"Iya kamu emang cantik, lucu lagi."

"Hah?"
****

Candy meletakkan tas nya asal dan langsung menjatuhkan badannya ke kasur.Dia menghela nafas, perkataan seseorang sering terlintas dipikirannya.

"Aku punya trauma."

"Trauma?"

"Ya, aku takut akan suatu hal, gak suka kalo hal itu terjadi.Badan aku akan bergetar saat hal itu terjadi, keringat dingin bahkan pingsan."

"Karena apa?"

"Karena...."

"Akh..."Candy memegangi kepalanya, entah kenapa belakangan belakangan ini kepalanya sering sakit.

Dia mengambil botol minum yang ada di tas sekolah nya hingga kandas.Dia berjalan ke arah kamar mandi guna membersihkan diri.

****

"Ayo lari."

"Cepek kak."

"Satu puteran lagi."

Candy mengatur nafasnya, keringat sudah bercucuran dari tadi, bayangkan saja, suruh lari delapan putaran di lapangan yang luas ini?mana matahari sungguh mendukung untuk panas-panasan.

"Hah, gak kuat,"ucap Candy dan mendudukkan dirinya di bawah teriknya matahari.

"Candy!bangun!lanjut lari nya!"

MY SENIOR IS MY LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang