Keesokan harinya, Putri terbangun dan bergegas menuju kamar mandi.
"Gak mungkin kan gw ngelakuin itu lagi ? Sial kenapa gw harus terbuai sih sama sentuhannya, bego, bego, bego !" Kesalnya
"Na kamu dimana ?" Ucapnya yang baru membuka mata.
"Ada apaan sih lo, pagi-pagi udah teriak-teriak." Ucapnya yang baru selesai mandi, untung saja dia sudah berpakaian lengkap kalo tidak, berat urusannya.
"Aku khawatir, kamu tiba-tiba gak ada dikasur."
"Lebay"
"Kamu mau kemana ?"
"Bukan urusan lo."
"Jelas urusan aku dong Na, aku suami kamu, dan kamu istri aku."
"Denger ya, gw gak pernah nganggep pernikahan ini."
"Na aku tau aku emang salah, tapi kamu gak bisa kayak gini dong, kita bahkan udah sah Na dimata negara dan agama, kita adalah suami istri. "
"Terserah." Sambil berjalan, lalu dicekal oleh Vano lalu menariknya, sehingga badannya tertarik dan kini mereka berdua jaraknya sangat dekat, tubuhnya seakan terkunci.
"Mau kemana ?"
"Bukan urusan lo, minggir." Ucapnya melepaskan cekalan Vano
"Nggak." Lalu Vano pun mengunci kamar
"Kenapa lo kunci ?"
"Kamu mau kemana ? Jawab pertanyaan aku."
"Gw kangen sama Putra, dan gw mau jenguk dia PUAS LO !!! "
"Maaf, aku ikut tunggu aku sebentar."
"Serah lo."
Lalu Putri pun menunggu beberapa saat.
"Yukk."
"Hmmm"
Lalu mereka pun menuju tujuan.
Di TPU.
"Lan, maafin gw, gw udah banyak salah sama Ana, apalagi sama lo, dan gw udah menyebabkan ini semua terjadi, gw nyesel banget sekarang, gw sadar Lan sekarang, gw juga sayang sama Ana."
"Gak usah sok merasa bersalah, lo puaskan sekarang ? Dan jangan harap gw bisa jatuh hati lagi sama lo, karena itu gak akan pernah terjadi."
"Aku nyesel Na, kasih aku kesempatan kedua." Sambil memegang tangan Ana, dan air mata yang mengalir tak tertahan.
"Gak akan pernah, kecuali lo bisa bikin balik Putra sama balikin mahkota gw."
Lagi-lagi Vano mati kutu, dia tidak bisa berkata apa pun, dia sadar dia sudah menaruh luka begitu dalam, wajar saja jika Ana tidak mau memaafkannya.
"Put gw udah nikah sekarang, gw gak tau harus gimana lagi, makasih buat semuanya gw sayang sama lo Put, you are the best twins in the world, I Love U tenang disana Put, gw sayang sama lo." Ucapnya lalu meninggalkan makam sang kakak bersama sosok yang kini menjadi suaminya.
Dikamar Putra, dia melihat sekeliling melihat beberapa foto disana, melihat foto masa kecilnya tumbuh bersama Putra, sedang tertawa, sedang usil, dan terakhir dia membuka foto pas ultah yang ke 17, disitu terlihat mereka sangat senang dan bahagia.
Sekelebat bayangan tentang dirinya dan Putra tiba-tiba muncul.
Flashback On
10 tahun lalu.....
"Putra jangan ambilin eskrim Putri dong." Sambil menangis
"Putri, Putra kan mau eskrimnya minta yah, Putri jangan nangis dong, Putra janji bakal beliin eskrim yang banyak tapi Putri jangan nangis lagi." Ucapnya menenangkan sang adik
KAMU SEDANG MEMBACA
Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti (TAMAT)
Teen Fiction18+ Ini kisah tentang Alana Putri Gumilar, dan Alano Putra Gumilar, sepasang saudara kembar, juga dengan Alvano Javadd Kiehl pemilik hati Alana, si gadis cuek yang paling anti dengan kata lelaki, apalagi seorang bad boy. Tapi takdir yang mengantarka...