UKS

78 6 0
                                    

"Lo ngapain sih Put pake berantem segala ?"

"Gw gak mau adek gw digangguin sama manusia bajingan kayak dia."

"Ya tapi kan masih bisa dibicarain dengan baik Put, gak sampe berantem, ujung-ujungnya lo yang luka juga."

"Maaf, lo tau sendiri kan kalo gw gak bisa nahan emosi."

"Jangan gini lagi Put."

"Gw gak bisa janji Put, tapi gw bakal berusaha, tapi ya kalo ada yang gangguin lo lebih dari ini atau bahkan nyakitin lo ya gw gak bisa tinggal diem."

"Udah put, sekarang kita balik lagi kekantin, masih laper gw."

"Yaudah ayok." Putra pun bangun dari tempat tidur, dan langsung menunggu kantin

"Lo gak papa Lan ?" Tanya Selly

"Menurut lo ?" Jawabnya

"Sel lo nanya yang paedah napa, jelas-jelas mukanya Alan babak belur gitu, pake nanya lo gak apa-apa." Ucap Della

"Yee, lo ngerti basa-basi gak sih ?"

"Berisik lo pada, udah ah gw mau makan sama Putra." Lalu Putri pun makan dengan Putra

"Kenapa bisa berantem Na ?" Tanya Karin

"Jadi gini." Putri pun menceritakan kejadian tadi, dari awal hingga akhir.

"Wah kurang kerjaan banget tuh si Vano, mentang-mentang dia most wanted, terus kaya, jadi ia berlaku semena-mena." Ucap Selly

"Ya gitu lah, emang dasarnya dia gak tau aturan jadi ya begitu."

"Lo mesti ati-ati Na." Ucap Karin

"Iya Na secara dia kan nakal, dan gitu lah kelakuannya sama cewek gak bisa ngehargain." Uca Della

"Iya, gw bakal lebih ati-ati, selagi Putra ada disamping gw, iya kan Put ?"

"Heem" Sahut Putra sambil melanjutkan makanannya, tak lama kemudian bel berbunyi dan mereka pun kembali kekelas masing-masing.

"Baik-baik dikelas, kalo ada apa-apa bilang ke gw, gw kekelas dulu, Nay titip adek gw." Sahutnya dan langsung meninggalkan Putri dikelas.

"Siap Lan." Ucap Kanaya

Dikelas....

"Cih caper banget sih jadi cewek, sok kecakepan lagi, bisa-bisanya Alan Sama Vano ngelirik upik abu, apa sih yang dia punya, cantikan gw kemana-mana kali.." Ucap Vale saat Putri dan Kanaya memasuki kelas

"Yoi berlaga paling cantik, cantikan juga kita." Ucap Steffie

"ANJING BISA NGACA GAK KALIAN ? APA PERLU GW DONASIIN KACA, GAK ADA DUIT LO PADA, SIRIK AE LIAT YANG CANTIK, IRI GAK BISA DEKET LO PADA SAMA VANO, ALEX, SAMA ALAN ?." Ucap Kanaya yang membela Putri dan melangkah maju mendekat kearah Vale, dan juga Steff

"Udah Nay, sans kali." Ucap Putri yang sedari tadi diam, kini berbicara menenangkan Kanaya

"Lo gak boleh diem aja, biar gw sumpel ni cabe."

"Apa lo bilang ?" Ucap Vale tersulut emosi

"LO CABE, KURANG JELAS ? UPSS" Sambil menutup mulutnya "LEBIH TEPATNYA TANTE KALI YA, MAKE BEDAK AJA SAMPE 5 SENTI." Sarkasnya

"SIALAN LO !!!" Ucap Vale lalu terjadilah aksi cakar-mencakar dan juga jambak-menjambak, Steff pun membantu Vale untuk menyerang Kanaya, Kanaya sedari tadi hanya diam

"Udah Nay." Ucap Putri memisahkan Kanaya

Lalu Kanaya menonjok keras pipi Vale dan juga Steff, hingga mereka pun terdiam, dan melepaskan adu jambak dan mencakar, jangan salahkan Kanaya menonjok mereka, dia hanya diam karena menurutnya ini tak ada apa-apanya, dia menonjok karena mereka sudah lebih dari batas, Kanaya juga sewaktu smp sudah mendapatkan black belt Ditaekwondo, maka dari itu dia ahli dengan bela diri tersebut.

"Lo mukul gw ? Awas lo, belum tau gw siapa hah ? Gw ini donasi dari sekolah ini, sekaligus bokap gw juga pengusaha, gw bisa ngelakuin apa aja sama lo." Ucap Vale menunjuk wajah Kanaya dan mengancam

"Iya kenapa gw mukul lo, apa, lo mau apa ? Berani lo ganggu gw, atau bahkan ganggu sahabat gw, gw bisa bikin lo lebih ngerasain dari ini, lo tau kalo kakek gw yang punya sekolah inikan ? Lo juga tau kalo nyokap gw pengacara, dan bokap gw pengusaha ? Kalo lo perlu tau jangan lupa perusahaan lo ada dibawah naungan bokap gw, Hamel Corp itu sekarang lagi butuh suntikan dana, dan saham 80% itu adalah saham dari perusahaan Aditama Company, gw bisa bilang sama bokap gw buat narik sahamnya,dan tindakan lo tadi juga bisa kena pasal, dan lo bisa gw keluarin dengan mudah dari sekolah." Ucap Kanaya

Vale pun mati kutu, dia tak berani menjawab sepatah kata pun, lalu Vale pun ditarik ole Steff pergi menuju meja mereka.

"Udah Vale." Ucap Steff

"Gw gak bisa diginiin"

"Kita gak bisa macem-macem sama Kanaya, dia punya segalanya Vale, kalo lo masih sayang sama perusahaan lo, dan lo masih pengen hidup berkecukupan."

Vale pun terdiam, ada benarnya juga, kali ini dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Gila Nay keren lo tadi." Ucap Putri

"Gw gitu lho." Ucap Kanaya

Lalu pelajaran pun dimulai....

Dirumah...

"Assalamualaikum bunda." Ucap Putri

"Waalaikumsalam lho Putra itu muka kamu kenapa babak belur gitu ?" Sambil memegang wajah Putranya khawatir

"Nggak papa kok bun, biasa lah cowok mah."

"Udah kamu obatin ?"

"Udah bun, tadi diobatin sama Putri."

"Kalau ada masalah itu diselesaikan baik-baik, jangan dengan emosi Put, jadi gak babak belur kayak gini."

"Iya bunda, udah yah bun, aku mau makan laper, soalnya tadi makan pas siang doang." Lalu Putra dan kedua adiknya pun mengikutinya menuju meja makan, mereka menyantap makan dengan khidmat.

Malam hari ........

"Bun anak-anak udah pada makan malem belum ?"

"Belum Yah, yaudah Bunda panggilin dulu." Ucapnya sambil meninggalkan Adit dan menuju tangga.

"Sayang ayok turun makan dulu nanti dilanjut mainnya." Ucapnya pada ketiga anak nya yang sedang asik bermain Balok Uno

"Iya bun." Ucap Caca

Di meja makan...

"Lho Put, itu muka kenapa babak belur begitu ?"

"Biasa lah yah, namanya juga cowok, mesti kuat."

"Jangan pake emosi Put. "

"Ayah mah suka ngada-ngada, orang Ayah juga suka begitu, jadi wajar kalo anaknya nurun."

"Bunda, jangan bilang seperti itu dong." Ucapnya dengan nada manja

"Udah ah, kalian kelamaan Caca udah laper."

"Ulu-ulu adik abang yang satu ini kelaperan, yaudah gih sana makan."

Lalu mereka pun makan, dengan tenang.

"Putra Ayah mau berbicara sama kamu ikut Ayah." Mereka pun menuju kolam berenang.

"Ada apa Yah ?" Tanyanya lembut

"Cerita sama Ayah, kenapa kamu bisa babak belur begini ?" Ya Adit ini memang sangat dekat dengan anaknya, dia dan anaknya memang selalu terbuka apapun itu.

"Jadi gini Yah, pas dikantin kan Putra sama Putri lagi jajan, nah Putri lagi nyari tempat duduk, dan Putra lagi cari makan, eh tiba-tiba ada cowok, ngelus kepala Putri, dia juga kayak maksa gitu orangnya, padahal udah Putri usir, Putra emosi Yah jadi berantem maaf Yah, tapi Putra gak mau Putri digangguin." Ucapnya dengan lembut dan terdengar menyesal

"Ayah tau, kalo kamu nggak mau adik kamu digangguin, itu bagus kamu peduli sama adik kamu, cuma alangkah baiknya kamu bisa mengontrol emosi kamu." Ucapnya lembut

Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang