"Uwumoments lagi tai lah." Ucap Selly
"Maaf ya bukan disini tempatnya, kita anti, uwumoments, kitakan uwuphobia."
"Berisik lo, oke aku ikut ke Bali."
"Oke"
"Tiati lo, ntar kita dapet ponakan baru."
"Otak lo."
"Nikah dulu lah, iyakan Nay ? Kamu mau nikahnya kapan ? Biar kita cepet halal."
"Apaan sih Var, baru juga jadian, nunggu aku lulus kuliah dulu."
"Oke deh, gapapa, berarti aku harus kerja keras buat nyiapin biaya pernikahan, kalo rumah udah ada, kamu tinggal milih mau diBandung, Bali atau Jakarta ? Hmmmm ? "
"Sombong amat lo tai." Ucap Vano sambil menampol muka Varo
"Bukan sombong cuy, tapi realita."
"Noh Nay, laki lo udah ngebet nikah." Ucap Selly
"Tepatnya bukan ngebet nikah sih, tapi ngebet punya anak, pikiran cowok mah gak akan jauh-jauh dari situ." Ucap Della
"Del, Sel" Peringkat Karin
"Bener gitu pikiran kamu ?" Tanya Kanaya
"Enggak Nay, dulu sih iya, pas belum nemuin ilham, sama kayak tuh curut, yakan Van ?"
"Apaan sih lo anjir, bawa-bawa gw, yang dingin."
"Alah, dulu aja lo kalo ke club langsung mesennya cewek terus dibawa ke." Ucapan Varo tepotong, karena langsung digeplak bibirnya oleh Vano, sebelum Varo melanjutkan ucapannya, dan akan menjadi petaka, membangunkan singa yang sedang tidur.
"Kamu masih kayak gitu ?" Tanya Putri
"Enggak beee, sumpah, ngapain aku kayak begitu lagi, cukup satu aja, satu juga cukup, sering kasih jatah." Yang langsung dihadiahi cubitan dari Putri.
"Ish, mesum, awas aja kalo sampe berani aku potong itu kamu, biar gak bisa berkembang biak lagi."
"Pedes amat sih ancamannya, kalo kamu potong itu aku, siapa dong yang buat kamu enak kalo lagi olahraga malem ?" Godanya
"Vano malem ini, sama seminggu kedepan kamu tidur diluar !"
"Eh jangan gitu lah beee." Bujuk Vano
"Bodo."
"Mampus lo." Ucap Varo
"Diem lo kucing"
"Kamu juga awas kalo kayak begitu, aku batalin buat nikah sama kamu." Ancam Kanaya
"Nggak lah, apa perlu aku buat perjanjian tertulis pake materai, biar kamu percaya ?"
"Oke, aku pegang omongan kamu."
Dari arah depan ada 2 orang yang tengah berjalan mendekat ketawa Putri, membawa sekolah kado.
"Kak, ini hadiah dari Caca." Ucap Caca sembari memberikan hadiah tersebut.
"Makasih Caaaa"
"Sama-sama Kak"
"Kak, ini juga ada dari Mama, maaf yah mereka gak bisa datang, soalnya lagi diluar kota." Ucap Zahra
"Makasih Zah, salam untuk Mama, Papa yaa."
Lalu datanglah 3 orang pria, menemui gerombolan remaja yang tengah berbicara.
"Hii Na." Sapa Bintang
"Hiii tang, kangen gw udah lama gak ketemu." Ucap Putri yang langsung memeluk Bintang
"Ekhemm"
"Maaf"
"Masih aku liatin Na, untung sabar." Ucap Vano
"Kita cuman sebatas adek kakak doang kok Van. Iyakan Tang ?"
"Iya, eh btw ini abang mau kasih ini buat kamu, sama ponakan abang."
"Thanks yaa"
"Ur welcome, sehat-sehat ya ponakan uncle." Ucapnya sambil mengelus perut Putri.
"Eh kampret, jangan pegang juga bisa kali." Ucap Vano emosi
"Van."
"Sorry bro, gw gak canggung sama Ana, karena kita udah kenal lama, yaudah aku mau kesana dulu ya mau makan, laper."
"Okeee, makan yang banyak."
"Pasti, enak gratisan"
"Ck, modal gratisan"
"Na, ini ada hadiah dari gw buat anak lo, dipake ya Na." Ucap Aldo
"Iya, thanks ya Do."
"Sama-sama Na, sehat-sehat selalu."
"Amiiin"
"Na, ini juga ada dari gw, khusus buat wakil km, semoga lo suka, juga anak lo, emang sih gak seberapa." Ucap Alex
"Kagak usah ngasih lah anjir kalo gak seberapa, gw kan bapaknya, bisa beliin anak gw apa aja yang dia mau."
"Van !!! Thanks yaa, eh btw lo kuliah diluar ya ?"
"Iyaa sama sama Na, gw kuliah di UCL ((University College London) Inggris."
"Wih, mantep tuh, keren lo bisa masuk sana, ambil jurusan apa ?"
"Dokter Na."
"Sukses yaa, gw percaya lo bakalan jadi dokter hebat. "
"Amiin, Thanks Na"
"Sama-sama Lex"
Setelah kepergian 3 pria itu mereka pun beradu argumen.
"Alhamdulillah, berarti entar gak perlu ngeluarin banyak duit, tapi kamu bisa buang hadiah dari 3 curut, ntar aku ganti yang lebih bangus."
"Dasar pelit, aku gak akan buang hadiah yang sahabat aku kasih, gak tau Terimakasih banget sih jadi orang, tau gak arti menghargai ?"
"Fine. whatever Na."
"Put lo baik-baik aja kan disana ? Gw sekarang udah mau jadi ibu, tuhan nitipin 2 malaikat di rahim gw, mungkin tuhan pengen ganti lo sama 2 malaikat di perut gw." Sambil memegang kertas usg, juga mengelus perutnya yang sudah mulai membuncit, terlebih mengandung 2 anak, yang sangat kentara terlihat jelas.
"Dia pasti baik-baik aja Naa jangan sedih lagi yaaa."
"Lan, Gw juga bakal jadi bapak, gw harap lo bahagia, dan bisa maafin gw, gw sayang sama lo Lan, juga Ana dan 2 malaikat gw, mereka pasti bangga kalo tau lo Unclenya, pemberani, bertanggung jawab, dan penyayang."
"Gw kangen sama lo Put." Vano langsung merengkuh tubuh istrinya.
"Berdoa untuk kebahagian Alan, ya Na, dia udah tenang disana."
Mereka pun berdoa dalam sujudnya
"Aku pengen kekamar Putra."
"Kamu yakin ?"
"Iya"
Suara pintu pun terbuka.
"Gw kangen banget tidur dikamar ini bareng lo, terus cerita banyak hal sama lo." Lalu menyalakan saklar, dan mengelilingi ruangan sambil memandangi foto-foto pertumbuhan mereka berdua. "Gw kangen lo banget, semoga lo bahagia disana,u always in my heart Put." Sambil memegang foto mereka berdua.
End......
KAMU SEDANG MEMBACA
Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti (TAMAT)
Teen Fiction18+ Ini kisah tentang Alana Putri Gumilar, dan Alano Putra Gumilar, sepasang saudara kembar, juga dengan Alvano Javadd Kiehl pemilik hati Alana, si gadis cuek yang paling anti dengan kata lelaki, apalagi seorang bad boy. Tapi takdir yang mengantarka...