Kepo

53 5 0
                                    

"Kalo beneran kayak gitu, gw bakalan seneng banget."

"Apapun yang bikin lo seneng gw bakal ikut seneng." Walau pun dia kurang yakin dengan Vano.

"Belajar yang bener lo, bentar lagi UTS, awas kalo nilai lo turun, gw gak akan izinin lo ngajarin si Vano."

"Iya Abangku sayang."

"Yaudah gw kekelas."

"Gih sono, awas ada yang kepincut."

"Yeee."

Tak lama kemudian datang lah Vano, bersama Varo yang sedang berjalan dikoridor.....

"Hiii, gimana boleh gak ?" Ucap Vano

"Boleh, cuman kata Bokap gak boleh balik lebih dari jam 7."

"Oke sip, gak papa kok, ntar gw anter jemput."

"Ada apaan nih." Ucap Varo

"Kepo lo."

"Yeee somplak, gw itu gak kepo yaa, cuman rasa ingin tahu gw lebih besar."

"Sama aja bego."

"Emang boleh apaan sih Na ?"

"Jadi si Vano minta gw ajarin beberapa mata pelajaran yang dia kurang paham, nah gw udah izin sama nyokap bokap gw, ternyata dibolehin gitu."

"Oh gile lo, kesambet apaan pengen belajar ?"

"Yakan bentar lagi UTS Ro, jadi gw pengen dapet nilai bagus."

"Oke dah iyain aja." Ucapnya lalu duduk dibangku

Pelajaran pun dilumulai dengan khidmat.........

Bel Istirahat, seluruh siswa, Antariksa pun bergegas menuju kantin....

"Kantin bareng Na ?" Tanya Bintang

"Ayok aja, bentaran gw nunggu Putra sama yang lainnya."

"Oke Na."

Tak lama kemudian datang lah yang lainnya.

"Haiii Na." Sapa Aldo

"Haiii."

"Na gak masalah kan kalo gw ikut lo pada buat kekantin ? Males gw kagak ada temennya, keliatan banget jomblonya."

"Gak masalah kok."

"Si kutil anoa, dikode tapi gak paham, dasar human." Ucap Della

Bintang sedari tadi sebisa mungkin menahan rasa cemburunya, namun tak bisa dipungkiri itu terlihat jelas diraut wajahnya.

"Ehemm ada yang jealous woi, jangan begitu, lo tau kan Bintang suka Ana dari kelas 10." Ucap Selly

"Sel." Ucap Karin memperingati

"Maaf, tapi benerkan Tang ?"

"Udah ah kekantin sekarang, udah laper gw, lo juga kan Na ?" Ucapnya mengalihkan perhatian

"Yoii."

Mereka pun berjalan menuju kantin. tak lama kemudian mereka sampai dikantin, lalu datang lah Vano, bersama Varo.

"Haii Na." Ucap Varo

"Haii"

"Laper ya ?"

"Van lo nanya yang bener dikit kek, kalo orang kekantin jelas laper, kan dia beli makan, dasar human." Ucap Varo

"Diem lo."

"Haha, iya Van gw laper jadi kekantin, yaudah ya gw mau pesen makan dulu."

"Gw ikut gabung ya."

"Gw mah hayuk aja."

"Sipp."

"Gw juga ya Na, masa gw sendiri, berasa banget jomblonya nih temen gw."

"Iyaa Ro."

"Lha goblok kok jadi gw ?"

"Lo kan emang lagi jomblo Van."

"Serah lo aja lah, ayuk Na cari tempat duduk." Ucapnya lalu menggandeng tangan Putri

"Apa setelah ini akan terjadi perang ?" Tanya Della

"Gw juga ngira bakal terjadi peperangan Del." Ucap Selly

"Si kampret, udah lo jangan manas-manasin." Ucap Kanaya

"Udah yuk kita susul Ana."

"Yaudah hayukk." Jawab mereka

Lagi-lagi hawa panas terasa ditempat duduk ini, yang bertempat dikantin, keempat sahabat Putri hanya bisa bertatapan, bagaimana bisa 3 orang yang menyukai teman mereka duduk bersama di meja, bahkan makan bersama, tak habis fikir karena Putri tidak menyadari ke 3 orang itu menyukainya.

Bel Pulang pun berbunyi

"Na hari ini udah bisa dimulai belum pelajarannya ?" Ucap Vano

"Bisa bentar ya gw telfon Abang gw biar dia gak jemput."

"Oke."

Lalu Putri pun mengeluarkan handphonnya, dari dalam kantong dan menelfon Putra.

MY TWINS

Putri : Put lo gak usah jemput gw.

Putra : Gak usah sok mau pulang sendiri lo, gw gak mau ya lo kayak waktu itu lagi.

Putri : Gw mau ngajarin si Vano Put.

Putra : Oke, tapi lo gak boleh balik lebih dari jam 7.

Putri : Oke makasih Put, gw pergi dulu sama Vano.

Putra : Hemmm

Sambungan pun terputus.

"Gimana boleh gak ?" Tanya Vano

"Boleh, cuman jangan lebih dari jam 7."

"Yaudah yukk." Ucapnya sambil menggandeng tangan Putri

"Ehh Van." Ucapnya malu-malu

"Yaampun, sorry gw kebiasaan, lo risih ya ?"

"Enggak, bukan gitu gw masih kaku kayak gini."

"Lo lucu banget si." Sambil mengacak-ngacak rambut Putri

Lalu mereka pun telah sampai di parkiran, dan Vano memasangkan helm dikepala Putri.

"Naik sini Na." Ucapnya sambil membantu Putri menaiki motornya

"Lo cantik juga ya Na." Ucapnya

Pipi Putri pun sudah seperti kepiting rebus

"Gu gw udah tau kok." Ucapnya malu-malu

"Acieee pipinya gemesin merah kan." Ucapnya melihat spion

"Alvanooo."

"Kalo aja gak lagi naik motor pengen deh nyubit pipinya."

"Ishh stop saducate me."

"Gak bisa dong, gimana ? Lo terlalu gemesin sih."

Putri pun diam tak menjawab ucapan Vano

"Jangan marah dong Na, bibirnya juga jangan manyun begitu, mau lo gw cium ?"

"Mesum lo." Sambil mencubit pinggang Vano dengan keras

"Awww, sakit Na."

"Jangan mesum makannya."

"Iya, iya enggak lagi deh, abisnya mesumin lo gw langsung dicubit mana sakit lagi."

Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang