Awal Cerita

310 12 0
                                    

Pagi yang cerah tiba, matahari menyinari indahnya dunia, membangunkan setiap insan yang terlelap, ia bahkan tak malu untuk menunjukan sinarnya, karena dia terlalu indah.

Ada 2 insan yang tertidur, Alana Putri Gumilar wanita cantik itu sudah terbangun dari tidurnya yang nyenyak, karena hari ini adalah awal memasuki kelas XI jadi dia tidak akan menyia-nyiakan waktunya, dia langsung membereskan tempat tidurnya, dan langsung bergegas membersihkan badannya.

Alano Putra Gumilar dia terlalu lelap dengan tidurnya, tanpa sadar mentari sudah menerangi bumi sedari fajar mulai tiba, tapi dia masih enggan bangun, dan memilih tertidur dan memeluk guling tercintanya.

"Putra bangun Put udah jam set 7 lo mau sekolah atau nggak ?" Ucap Putri dengan berteriak sambil membangunkan Putra

"Iya, iya berisik lo" Lalu Putra pun langsung bangun dan melirik jam wekernya. "Kenapa lo baru bangunin gw sih Put, gw kan jadi telat ini." Ucap Putra dengan kesal dan beranjak dari tempat tidurnya.

"Dari tadi gw bangunin lo, tapi lo nya gak bangun-bangun, lo tidurnya nyenyak bener, udah sekarang lo masuk kamar mandi, gw mau turun bantuin bunda nyiapin makan."Ucapnya

"Hemm" Lalu Putra pun langsung beranjak kekamar mandi

"Putri gimana Putra udah bangun ?" Ucap Andin

"Udah bun, Putra mah kalo tidur udah kayak kebo, susah dibangunin." Ucapnya

"Kamu ini ada-ada aja, abang sendiri dikatain." Ucap Andin

"Hehe nggak lah bun, abisnya kesel juga sama Putra udah dibangunin, malah marah-marah."

"Itu mah kebiasaannya bang Putra kali kak." Ucap Alesha

"Sama seperti Ayahnya kalo udah salah gak mau ngaku, sukanya nyalahin orang lain."

"Loh, loh kok jadi bawa-bawa Ayah sih bun ?" Ucap Adit

"Kita gak ikutan ya" Ucap Alesha, Alesha pun langsung melanjutkan makannya yang tertunda

Tak lama kemudian Putra datang dari atas tangga sambil menenteng tasnya.

"Ada apa sih pagi-pagi udah ribut aja ?" Ucapnya

"Ini tuh gara-gara lo Put, lo bangunnya telat jadi deh semua ribut." Ucap Putri

"Lah kok gara-gara gw, gak usah bawa-bawa yang dingin deh Put, orang gw baru dateng."

"Beneran bang tadi aku denger kok awal mulanya gara-gara kita ngebahas abang telat." Ucap adik bungsunya

"Ya allah, cuman gara-gara hal sepele jadi berantem, udah ah Putra mau makan bentar lagi sekolah masuk ntar gerbang keburu ditutup." Putra pun langsung melahap makanan secepat kilat.

Mereka pun melanjutkan sarapan yang terunda setelah drama terlebih dahulu.

"Ayah Bunda, kita berangkat sekolah dulu." Ucap Putra lalu mereka pun menyalimi kedua orang tua

"Yaudah kalian hati-hati yah, sekolah yang bener, perhatiin gurunya." Ucap Andin

"Iya bun ya udah kita pamit." Sahut Putri

"Bun Ayah juga berangkat kekantor dulu ya Assalamualaikum Bunda." Sambil menciun pucuk kepala Andin.

Di mobil.......

"Adek abang ini sekarang udah gede ya, udah masuk smp, dulunya abang yang ajak main kamu, gantiin popok."

"Gw juga kali put, so pamrih lo, malu sama fir'aun kalo mau sombong ya langsung."

"Udah sih, kenapa kalian jadi pada berantem, bang yakali aku gak gede-gede, aku kan dikasih makan tiap hari sama ayah, bunda, sama abang sama kakak juga suka dibeliin makanan sama ice cream."

"Ih gak nyangka deh kakak sama kamu, dulunya kita suka main bareng, suka beli ice cream, terus waktu kamu kecil kamu sering nangis kalo ice creamnya diminta sama bang Putra, terus mainannya suka di umpetin sama kakak, terus kamu nangis deh, ngadu kebunda." Sambil mencubit gemas pipi Alesha.

"Ish kakak mah jahat cubit-cubit pipi Caca, sakit tau kak." Sambil mengerucutkan bibirnya

"Biarin abisnya kamu lucu." Ucapnya dengan gemas

"Udah jangan dicubitin terus pipinya, sini biar abang gigit."

"ABANGGGG." Ucap Caca dengan kesal

Putra pun tertawa gemas melihat tingkah Caca.

"Kamu lucu ca, jadi abang suka godain kamu."

"Godain aja tuh kak Putri kan sama-sama lucu."

"Lucu sih tapi garang kayak kak Ros, serem kalo marah udah kayak yang pms."

"PUTRAA" Ucapnya dengan kesal sambil menjenggut rambut Putra

"Iya ampun kanjeng mamih, lepasin dong jenggutannya ini gw lagi nyetir bahaya maemunah."

"Lo ngeselin awas lo."

"Tuh kan apa abang bilang ca, Kak ros nya keluar."

"Bang, jangan di isengin mulu, tuh liat mukanya kak Putri udah merah."

Tak lama kemudian mereka sudah sampai disekolahan Alesha.

"Bang, Kak, Caca masuk sekolah dulu ya."

"Caca belajar yang rajin yaa, semangat sekolahnya."

Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang