Kelas 11

188 11 0
                                    

"Iya kakak"

"Semangat adek abang a cieee yang udah masuk smp, jangan bandel disekolahnya." Sambil mengacak-ngacak rambut adiknya

"Abang mah jahat, rambut aku kan jadi acak-acakan."

"Udah sana masuk entar telat."

"Ya udah Caca masuk sekolah dulu ya bye bang, kak" Sambil melambaikan tangan

Mereka pun melanjutkan perjalannya Ke SMA Antariksa yang berjarak 20 meter dari sekolah Caca.

"Kira-kira kita bakal satu kelas lagi gak Put ?" Tanyanya

"Gak tau sih, bukannya setiap kelas 11 bakal diacak ya, terus ntar disatuin lagi pas kelas 12."

"Yah gak asik dong kalo gak sekelas sama lo, ntar gw gak ada sobat gelud lagi dong."

"Ye dugong, laknat lo sama abang sendiri."

"Ye emang lo gak bakal kangen apa sama ocehan gw, yang cantik ini."

"Gak"

"Sedih banget deh bang."

"Jijik"

"Au ah gelap gak denger."

"Buta bego, bukan adek gw."

"Jahat lo"

"Emang"

"Ih ngeselin lo"

Putra Pun langsung tersenyum gemas, tak lama kemudian mereka pun sampai menuju sekolah.

"Putra lo kemading gih, liatin pembagian kelas, sekaligus lo liatin gw masuk kelas Ipa berapa ?"

"Lo liat sendiri lo kan masih punya mata, dan lo masih sehat kan ?" Sambil menaikan halisnya.

"Yaelah Put, please, gw gak mau desek-desekan kayak begitu."

"Iya, iya gw liatin, sekarang lo tinggal duduk manis disini."

"Okeee, makasih Putra abang gw yang ganteng, nan baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung."

"Lo mah muji juga ada maunya" Sahut Putra, sambil berjalan menuju mading

"Ehee"

Diseberang koridor ada yang memerhatikan Putri, Putri tak sadar sedari tadi ada yang meperhatikannya.

"Vin lo tau cewek yang disana ?" Sahut Varo

Vino mengedikan bahunya

"Nama dia Alana Putri Gumilar, menurut gw dia cewek cantik, cuman ya gitu dia dingin, kalo lo bisa naklukin hatinya dan lo bisa nidurin dia gw kasih deh 1 koleksi mobil gw, terserah mau milih yang mana aja."

"Beneran lo ?"

"YOI, emang muka gw keliatan ya tampang-tampang tukang kibul ?"

"Ya enggak sih, yaudah deal tantangan nya gw terima." Lalu vino pun berjabat tangan dengan Varo (Gw pasti bisa naklukin cewek itu, lagi pula siapa sih yang gak mau sama gw.)

Tak lama kemudian Putra pun sudah datang Kembali.

"Eh buset Put ngapa lo, keringetan begini, nih minum dulu." Sambil menyodorkan minuman

"Ngantrinya itu lhoo Put, gila udah kayak ngantri sembako."

"Oh"

"Tai lo abang lo ngantri terus rela panas-panasan dan lo dengan enteng berkomentar dan bilang OH."

"Ya terus gw harus gimana dong ?"

"Makasih kek apa kek bangke"

"Oke deh makasih abang aku, jadi gw kelas apa ?"

"Lo masuk kelas Ipa 5"

"Oke, kalo lo masuk Ipa berapa ?"

"Kalo gw masuk Ipa 1."

"Gak asik, kalo kita beda kelas."

"Yaudah sih, asikin aja, btw kelas gw baik semua sama kelas unggulan, beda sama kelas lo yang isinya bobrok semua."

"Tukeran yuk bang."

"Gak bisa lah, tapi walau pun bobrok isinya pinter kok, oh iya lo jaga diri di kelas itu, gw tau cowoknya pada kagak bener semua."

"Oke deh bang."

"Gw anterin lo kekelas sekarang."

Putra Pun langsung mengantarkan Putri kekelas, jangan lupakan banyak pasang mata yang melihat mereka, karena hampir seluruh siswa mengira mereka berpacaran, tak ada yang tau jika mereka kembar.

Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang