10. Mengalah

1K 110 2
                                    

⌗⌗⌗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⌗⌗⌗

"Tugas untuk kali ini adalah kalian harus membuat sebuah resensi dari film bertemakan sebuah keluarga, judul boleh bebas, pengumpulan ibu tunggu sampai dua minggu, tak ada kata lebih dari dua minggu," seru Ratna selaku guru Bahasa Indonesia yang kini sedang mengajar di kelas Gerald.

"Kalo nontonnya bareng-bareng boleh bu?" tanya salah satu siswi.

"Boleh, asal catatannya nggak boleh sama ya," jawab Ratna.

Seketika kelas menjadi ramai oleh para siswi yang untuk mengajak beberapa siswa pergi nonton bersama. Sedangkan, Gerald tak peduli dengan kondisi kelas yang begitu ramai seperti pasar, sudah hal biasa dilihat baginya.

"Kalo nggak ada yang perlu ditanyain lagi, cukup sekian pelajaran hari ini, sampai jumpa diminggu depan," pamit Ratna lalu pergi keluar kelas.

Setelah Ratna pergi, suasana kelas lebih menjadi kacau karena siswi yang terus berdatangan ke meja Gerald dan Barret, berusaha memperebutkan keduanya untuk menonton dan mengerjakan tugas bersama.

"Ger, bareng gue ya."

"Nonton bareng gua ya, gua jamin tugas lu biar gue aja yang kerjain kalo lu nonton bareng gue."

"Sama gue aja, tar tiket nontonnya biar gue yang bayar deh."

Sedangkan, Gerald hanya menatap mereka satu persatu, lalu pandangannya beralih pada sosok Friska yang baru saja berdiri hendak keluar kelas. Tak ingin para siswi semakin berisik dimejanya, Gerald pun berdiri seraya berkata, "Gua sama Friska, jadi lebih baik kalian bubar."

Mendengar Gerald mengatakan hal itu, mereka semua menatap Gerald begitupun dengan Friska. Perlahan mereka menghembuskan nafas pelan, lalu menatap ke arah Friska kesal dengan membubarkan diri masing-masing.

Friska yang tak tau apa-apa pun langsung menunjuk dirinya sendiri, "Gua?"

"Iya, elu. Atur harinya, kalo udah, kabarin gue lagi," balas Gerald sambil kembali duduk dibangkunya.

Tanpa menolak, Friska mengangguk dan tersenyum lebar. Ia merasa tak terbebani dengan penawaran Gerald, bahkan dia merasa sangat senang, karena dengan hal ini mungkin saja Friska bisa mengambil kesempatan untuk lebih dekat dengan Gerald.

"Lu yakin pergi sama Friska? Akhir-akhir ini, Ezara sering sensi kalo liat lu sama dia, lu gak bakal ngundang masalah hubungan lu sama Ezara 'kan?" tanya Devan teman sebangkunya.

"Yaelah cuman tugas, Van. Tar juga, gue bakal kasih tau ke dia," jawab Gerald santai.

Sedangkan, dari arah seberang meja mereka berdua, ada Barret yang sedang memperhatikan mereka berdua sedari tadi. Dia menggeleng pelan melihat kelakuan Gerald, sepertinya Gerald benar-benar kehilangan akal.

GEZARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang