18. Festival

821 102 10
                                    

⌗⌗⌗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⌗⌗⌗

Satu minggu telah berlalu. Mereka semua sebagai murid SMA Egbert telah melakukan usaha terbaik untuk mengadakan acara festival olahraga, yang akan dilaksanakan hari ini.

Mereka telah berlatih dengan baik untuk membawa kemenangan disetiap pertandingan kelas yang akan dilaksanakan nanti. Masing-masing kelas sudah memiliki setiap perwakilan untuk maju saat pertandingan nanti dimulai.

"Tes-tes, halo, mohon perhatian." Barret sebagai ketua osis SMA Egbert berusaha menenangkan mereka agar tak ribut, namun kedatangannya malah membuat para siswi berteriak.

"Eh seriusan mc-nya Barret?"

"Argh hati ini sudah tak kuat lagi jika Barret yang jadi mc."

"Pacar gue datang, cakep kan?"

"BARRET BOLEH MUNDURAN DIKIT GAK?" teriak salah satu siswi hingga semuanya menoleh begitupun dengan Barret.

Sedetik Barret diam, tak paham dengan yang diucapkannya. Tapi akhirnya Barret paham, namun tak langsung mengikuti ucapannya, dia malah bertanya, "Kenapa?"

Siswi itu tersenyum, "Gantengnya kelewatan."

Dengan begitu, siswi tersebut mendapatkan sorakan dari siswi lainnya, sedangkan Barret diam tanpa meresponnya, ia kembali fokus.

"Mohon tenang semuanya, saya disini bukan sebagai mc acara, tapi saya disini sebagai ketua osis. Saya hanya ingin memperingatkan kalian, selama festival dimulai mohon jangan ada keributan, saya ingin kalian semua berpartisipasi di dalam acara ini, jadi tolong keluarkan semangat kalian semua," jelas Barret.

"Untuk urutan acara, semuanya akan disampaikan oleh mc acara hari ini, silahkan Reza," imbuhnya dengan memberikan microfon tersebut pada Reza.

"Ih kirain bakal Barret yang jadi mc, ini malah si Reza, bubar-bubar."

"Siapapun yang bubar sebelum acara selesai, gak akan dapat foto bersama Barret," ucap Reza hingga membuat mereka semua yang akan bubar kembali berdiri diposisinya.

Baru saja Barret akan melangkah pergi, dia kembali menatap Reza dengan sinis, "Gua lagi, gua lagi, kenapa harus gua?" gumamnya.

⌗⌗⌗

Ketika yang lain sedang sibuk diluar menyambut acara, Ezara bersama teman satu kelasnya masih berada di dalam kelas. Mereka masih berdiskusi untuk perwakilan kelas, karena yang kemarin sudah terpilih, hari ini tak masuk sekolah.

"Kan udah gue bilang jangan pilih si Wulan, akhirnya gini kan, dia gak masuk lagi," protes teman kelas Ezara.

"Perwakilan buat pertandingan apa sih?" tanya Resqia.

"Lari."

"Biar gue aja," seru Ezara hingga semuanya menoleh.

GEZARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang