23. Drama Friska

689 65 25
                                    

⌗⌗⌗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⌗⌗⌗

Jam dinding menunjukkan pukul 18:40. Sedangkan, Gerald sudah rapi lebih cepat untuk menemui Ezara dijam tujuh nanti. Dia berjalan mengambil kunci motornya yang berada di atas meja, jujur saja bahwa Gerald pun sama gugupnya dengan Ezara.

"Kali ini gue gak mau ngelakuin hal kesalahan lagi ke Ezara, udah cukup gue buat dia sakit hati kemarin. Hari ini, malam ini, gue mau nebus semua kesalahan gue ke dia, untuk jadi yang lebih baik lagi," ucap Gerald seraya menatap foto bingkai Ezara yang berada di atas mejanya pula.

"Bang," seru Cia yang baru saja membuka pintu kamar Gerald.

Ketika pintu terbuka, Cia menatap penampilan Gerald dari bawah sampai atas. Sungguh menawan melihat Gerald memakai kemeja jas yang dibelikan tahun lalu oleh Ayahnya. Tak heran Cia menatapnya kagum, karena Gerald belum sama sekali memakai pakaian seperti ini.

"Mau kemana lu?" tanya Cia setelah lama melihat Gerald.

"Kepo. Ngapain kesini?"

"Ah gue tebak, pasti mau ngedate ya sama Kak Zara? Tumben banget, udah baikan nih?" goda Cia sambil berjalan ke arah tempat tidur Gerald, lalu duduk disana.

"Urusan orang dewasa. Gue tanya, lu ngapain kesini?" tanya Gerald lagi.

"Gak ada apa-apa sih, cuma mau kesini aja gabut di kamar sendirian, eh tapi ternyata lu-nya malah mau pergi."

"Ya udah kalo tau gue mau pergi, keluar gih, jangan disini," usir Gerald.

"Ya ampun bang, jahat banget lu sama ade sendiri!" cibir Cia seraya berdiri mendekat padanya.

"Cia sayang, Cia cantik, gue mau keluar sebentar jadi keluar ya dari kamar gue, janji deh setelah pulang, lu boleh kesini lagi," tutur Gerald dengan halus seraya tersenyum padanya.

"Beneran ya?"

"Iya."

"Oke. Hati-hati di jalan. Oh iya, adem-adem sama Kak Zara, jangan berantem terus gak baik," seru Cia dengan membuka pintu kamar Gerald kembali.

"Udah sana keluar buruan," kesal Gerald melihat Cia masih di dalam.

Pintu kamar tak ditutup kembali oleh Cia karena permintaan Gerald. Melihat sudah jam tujuh kurang sepuluh menit, Gerald segera keluar dari kamar. Namun, ponselnya berdering, karena penasaran, Gerald langsung mengangkat panggilan dari Friska.

"Ger, tolongin gue, Ger!!"

Gerald terkejut dengan nada suara Friska yang terdengar seperti orang ketakutan. Perasaannya cemas, takut akan Friska terluka.

"Lu kenapa Fris?"

"To-tolongin gue, Ger. Gue takut."

GEZARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang