13. Acuh tak acuh

988 117 6
                                    

⌗⌗⌗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⌗⌗⌗

Seperti yang dijanjikan semalam oleh Gerald, Ezara turun dari motor milik Gerald saat sudah berada diparkiran sekolah. Lalu mereka berdua berjalan bersama ke arah area sekolah.

Ketika mereka berdua ingin pergi ke arah kanan, tanpa sengaja Ezara melihat Gion bersama Aska baru saja keluar dari ruang kelas Glen.

"Mau kemana Zar?" tanya Gerald saat melihat Ezara akan pergi.

Ezara menoleh, "Ke Gion, lu langsung ke kelas aja, gak perlu repot-repot anter gue sampe kelas."

"Mau ngapain sama Gion?"

Ezara menarik nafasnya panjang lalu menghelanya kasar, dengan menatap Gerald dia memicingkan kedua matanya, "Mau anterin jaket dia yang kemarin dipinjemin ke gue, Ger."

"Kenapa gak pas di kelas aja? Kan kalian satu kelas."

"Kalo dinanti-nanti tar gue lupa."

"Ya udah, gue ikut." Ezara tersentak mendengarnya, kemudian dia hanya mengangguk sebagai setuju.

"GION!" teriak Ezara pada Gion yang sedang berjalan bersama Aska, hingga keduanya terhenti dan menoleh ke arah belakang.

"Zar, jalannya santai aja kali, gak usah cepet-cepet gitu," omel Gerald saat melihat dirinya agak berjarak dengan Ezara.

"Kenapa Zar?" tanya Gion setelah melihat Ezara sudah berada dihadapannya.

Kemudian Ezara membuka resleting tasnya, mengambil jaket berwarna hitam tersebut, dan memberikannya pada Gion, "Punya lu."

Gion mengambil jaket miliknya, "Gak perlu cepet-cepet dibalikin juga gapapa, Zar."

"Gapapa, gue gak mau nyimpen barang orang lain di rumah. Oh iya, makasih atas bantuannya kemarin," ucap Ezara.

"Makasih doang nih?" seru Gion seraya menaikkan satu alisnya.

"Hm ya udah, kapan-kapan gue traktir deh," cibir Ezara.

"Haha, ber-" ucapannya terjeda ketika Gerald menahan tangan kanannya yang ingin menyentuh rambut Ezara. Hingga Ezara menatapnya, beda dengan Aska yang sudah menahan tawanya melihat ekspresi wajah Gion.

"Sorry, gue refleks," ujar Gion sambil menurunkan kembali tangannya.

"Udah kan? Kalo gitu, ayo ke kelas," sahut Gerald lalu menarik tangan Ezara, membawanya pergi dari hadapan Gion dan Aska.

Sebelum benar-benar menjauh, Ezara berbisik pada Gion saat berpapasan dengannya, "Gerald hari ini agak sensitif, Maklumin aja."

"Panik gak? Panik gak? Paniklah masa enggak! HAHAHA," ledek Aska diakhiri tawa yang sangat menggelikan ketika mengingat wajah Gion saat itu.

GEZARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang