9. Sisi lain Barret

896 112 3
                                    

⌗⌗⌗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⌗⌗⌗

"Yang dibelakang, siapa yang tidur?" tanya Nita-guru pengajar yang mengajar hari ini dikelas Ezara seraya menunjuk ke arah belakang.

"Ezara bu," jawab seorang siswi yang berada dibangku paling depan.

"Ezara lagi, Ezara lagi. Tolong bangunin dia," ucap Nita menggeleng pelan setelah mengetahui Ezara lah pelakunya.

Ezara, salah satu siswi yang berlangganan untuk tertidur dikelas saat pelajaran Sejarah Indonesia. Karena menurutnya, pelajaran Sejarah adalah hal yang paling membosankan untuk di dengar, terlebih lagi bisa membuatnya mengantuk.

Resqia yang berada satu meja dengan Ezara pun segera membangunkannya. Namun, sepertinya Ezara kali ini benar-benar terlelap sangat pulas, sehingga Ezara tak merespon apa-apa.

Nita yang sudah tak bisa sabar lagi, akhirnya ia berjalan menghampiri meja Ezara dengan membawa sebuah penghapus papan tulis yang siap untuk membuat Ezara terkejut.

Dan benar saja, Nita menggebrak meja Ezara dengan penghapus tersebut, suara yang terdengar sangat keras hingga mampu membangunkan Ezara yang sedang berada dialam mimpinya, bahkan seisi kelas pun dibuat kaget olehnya.

Jantung Ezara kini sudah berdegup sangat cepat, ia benar-benar terkejut dan menatap takut pada wajah Nita yang terlihat marah. Dengan mengumpulkan kembali kesadarannya, Ezara hanya bisa menunduk, meratapi nasibnya yang akan dihukum di depan kelas nanti.

"Keluar sekarang juga sampai pelajaran saya selesai."

Dugaannya kali ini ternyata salah, biasanya Ezara hanya disuruh untuk berdiri di depan kelas, tetapi hari ini dia disuruh diam diluar kelas. Mau tak mau, Ezara berjalan malas ke arah luar, banyak teman sekelasnya yang menatap dirinya selama berjalan ke arah pintu.

Ezara duduk dibangku yang berada di depan kelasnya, menatap ke arah siswa yang sudah berkumpul dengan mengenakan seragam olahraga di lapangan. Seketika Ezara ingin sekali ikut bergabung bersama mereka, tapi Ezara mengurungkan niatnya, ia tak ingin hukumannya bertambah lebih parah.

"Sabar masih pagi nggak boleh emosi," ucap Ezara pada dirinya sendiri.

Selama diluar kelas, Ezara menikmati waktunya dengan ikut bersemangat untuk menyemangati kelas lain yang sedang berolahraga, tak peduli dengan teman kelasnya yang sedang belajar di kelas. Sesekali salah satunya memperhatikan Ezara lewat jendela karena suaranya yang sangat keras.

Dua orang siswa yang hendak pergi ke arah toilet, melihat Ezara yang sedang bersorak heboh kearah lapangan. Ezara yang menyadari seperti ada yang memperhatikannya pun menoleh padanya.

"Apa lo liat-liat?" ketus Ezara ketika melihat tatapan mereka yang terlihat begitu meledek.

"Kasian dihukum, pasti nggak ngerjain PR," sahut salah satunya.

GEZARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang