14. Maaf atau Putus?

1.3K 140 4
                                    

⌗⌗⌗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⌗⌗⌗

"Lu yakin Ezara gak bakal marah liat lu sama gue disini?" seru Friska menatap ke arah Gerald yang sedang menikmati nasi goreng miliknya.

Gerald meliriknya sekilas, lalu menjawab, "Tenang aja, dia gak bakal marah."

"Tapi kalo emang beneran ma-"

"Biar gue yang urus, gak usah ikut khawatir," sela Gerald lalu kembali fokus menikmati makanannya.

Ketika Gerald ingin mengambil ponselnya, tepat berada dipinggir lengan Friska, ia terkejut dengan Friska yang tiba-tiba menyentuh tangannya, lalu menggenggamnya. Ingin rasanya Gerald menepisnya saat itu juga, namun Friska kembali menahannya.

"Makasih," ucap Friska seraya tersenyum manis padanya.

"Buat?"

"Makasih udah jadiin gue partner tugas lu, kalo bukan karena lu, mungkin gue udah sendirian karena gak ada yang mau sama gue," jelasnya.

"Oh, kemarin gue cuma refleks aja ajakin lu karena cewek-cewek kemarin," jawab Gerald.

"Sengaja atau gak sengaja, itu gak penting. Intinya, gue seneng bisa satu partner sama lu," ujar Friska dengan masih memegang tangan kanan Gerald.

"Bisa tolong lepasin tangan gue?" Dengan begitu, Friska langsung melepaskannya.

"Gue permisi dulu ya, Ger."

"Mau kemana?"

"Ke kedai Mang Tono, beli ice cream," jawab Friska dengan menunjuk kedai tersebut.

"Biar gue aja yang beliin, sekalian gue mau beli air," seru Gerald. Tanpa menolak, Friska memberikan selembar uang lima ribu rupiah pada Gerald.

"Kayanya, Gerald tipe cowok yang gampang baper. Kalo emang kaya gitu, itu artinya ada kesempatan buat gue deketin dia," gumam Friska seraya menatap Gerald yang sedang mengantri diantara banyaknya murid.

Disaat Friska sedang menatap ke arah sekitarnya. Tanpa sengaja, pandangannya jatuh pada ponsel Gerald yang sedang tergeletak diatas meja. Dengan memperhatikan situasinya kembali, Friska diam-diam mengambil ponsel Gerald.

Setelah ponsel milik Gerald menyala, tampilan pertama yang Friska lihat adalah foto Gerald bersama Ezara. Friska menyinggungkan senyumannya, lalu mencoba membuka layar kunci ponselnya.

Sudah beberapa kali Friska coba dengan berbagai angka yang dia ketahui, akhirnya dia berhasil membuka dengan menggunakan tanggal jadian Gerald bersama Ezara.

Lagi-lagi Friska melihat foto Ezara dilayar utama ponselnya, foto Ezara yang sedang tersenyum seorang diri, tanpa bersama Gerald.

"Dasar bucinnya Ezara," gumam Friska tersenyum smirk.

Ketika Friska ingin membuka aplikasi Whatsapp Gerald. Friska melihat Gerald yang sedang berjalan menuju kearahnya. Dengan bergegas, Friska langsung menaruh ponsel Gerald kembali ke tempatnya.

GEZARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang