19. Harapan

806 107 9
                                    

⌗⌗⌗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⌗⌗⌗

"Pertandingan selanjutnya adalah kelas Mipa-3 melawan Mipa-1, untuk itu silahkan perwakilannya segera masuk ke lapangan."

Suara mc dari Reza terdengar sangat keras dipenjuru sekolah. Para pendukung dari berbagai kelas bersorak heboh ketika perwakilan kelas Mipa-3 dan Mipa-1 masuk ke lapangan.

Begitupun dengan Ezara yang sudah duduk manis dipinggir lapangan bersama teman-temannya. Meneriaki nama Gerald dengan semangat sampai teman-temannya merasa bosan mendengar suara teriakan Ezara yang hanya menyebut nama Gerald.

"Gak usah terlalu teriak nanti suara lu hilang," seru Ceshya seraya menatap Ezara dari samping.

"Demi Gerald gue rela teriak walaupun harus kehilangan suara," jawab Ezara tersenyum menatap wajah Gerald yang berada di lapangan.

"Dasar bucin," dengus Ceshya lalu fokus kembali pada arah lapangan.

"GERALD SEMANGATTT!!"

Bukan, kali ini bukan Ezara yang teriak. Ezara dengan yang lainnya menoleh secara bersamaan pada siswi yang berada disebelah Ezara. Betapa terkejutnya saat melihat Friska sedang membeberkan poster nama Gerald dengan berteriak mendukungnya.

"Apa liat-liat? Gue cakep? Udah dari lahir ditakdirkan kalo gue cantik," ucap Friska.

"NAJIS!" seru mereka bersamaan.

"GERALD SEMANGAT LU PASTI BISA!" teriak Ezara tak mau kalah.

"SEMANGAT GER, ADA GUE DISINI!"

Ezara kembali menoleh, "Lu siapa? Sampe percaya bisa bikin Gerald semangat?"

"Mau tau? Tanya aja sama orangnya sendiri," jawabnya lalu kembali meneriaki Gerald.

"Gak usah diladenin," bisik Resqia pada Ezara hingga akhirnya Ezara tak memperdulikannya lagi, mau Friska teriak atau menyindirnya, Ezara tetap tak peduli.

⌗⌗⌗

Pertandingan selesai dimenangkan oleh kelas Mipa-3. Gerald berjalan menghampiri Ezara saat melihatnya duduk bersebelahan bersama Friska.

Setelah sampai dihadapan mereka berdua, serentak mereka memberikan sebotol air mineral secara bersamaan. Gerald melirik Ezara dan Friska bergantian, hingga akhirnya Gerald hanya mengambil botol air pemberian Friska lalu meneguknya.

Seketika senyum Ezara hilang, harapannya musnah begitu saja, dia kira Gerald datang dihadapannya untuk menemui dirinya, ternyata Gerald datang karena ada Friska.

GEZARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang