⌗⌗⌗
Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu saat disekolah, hubungan Ezara dan Gerald kini sudah lebih membaik. Mereka berdua saling akur, Gerald pun terlihat lebih care dari sebelumnya.
Hingga hari Minggu tiba, Ezara sudah bersiap untuk pergi bersama Gerald untuk mengerjakan tugas Bahasa Indonesia tentang resensi film bersama.
Namun sayangnya, Ezara tak satu film dengan Gerald. Mereka hanya pergi bersama, setelah sampai di XXI, mereka berpisah. Ezara yang sudah berjanji untuk menonton film dengan Gion, begitupun Gerald dengan Friska.
Awalnya Ezara menolak, namun dia juga tak ingin nilainya rusak hanya karena keegoisannya. Bagaimanapun, Ezara sudah berjanji pada Gerald untuk percaya padanya. Ezara berusaha mengerti situasi ini, lagi pula ini hanya untuk beberapa jam bukan selamanya.
"Zar, kok bengong?" tegur Gion disampingnya.
Ezara mengalihkan pandanganya ke arah Gion setelah melihat Gerald sudah pergi masuk bersama Friska. "Gapapa. Ayo masuk, sebentar lagi dimulai," jawab Ezara.
Kemudian mereka berjalan masuk ke dalam studio. Gion tau Ezara mungkin terpaksa pergi dengannya, tetapi mau gimana lagi, ini semua yang terbaik.
Selama film ditayangkan, pikiran Ezara terus melurus pada Gerald, sehingga Ezara sungguh tak fokus pada alur film yang dia tonton. Semakin dipaksakan untuk memahami alur filmnya, pikirannya semakin pusing untuk memikirkannya.
Disaat yang sama, Gerald masih tetap fokus pada film yang ditayangkan di depannya. Berbeda dengan Friska yang selalu menatap wajah serius Gerald. Sesekali Gerald menyuruhnya untuk fokus, tetapi Friska tak mendengarkannya.
"Lu kenapa bisa secakep ini sih? Kan gue jadi suka sama lu," gumam Friska.
Gerald meliriknya sekilas, lalu tak menjawab ucapan Friska.
"Kalo gue jadi Ezara, gue bakal jauhin semua cowok dimuka bumi ini, termasuk Barret. Tapi Ezara malah sebaliknya, ish-ish padahal lu sama Barret beda jauh, lebih cakep lu dari pada dia. Kurang beruntung apa coba si Ezara sampe bisa lupa kalo dia udah punya lu," gerutu Friska.
"Gak berisik bisa kan? Gak ada urusannya juga sama lu, ngapain ikut campur sama kehidupan orang lain?" seru Gerald.
"Habis ini lu mau kemana? Sibuk gak?" tanya Friska.
"Sibuk."
"Pasti sibuk sama Ezara, siapa lagi kalo bukan dia," cibirnya.
"Diem atau gue keluar sekarang juga?"
"Iya nih diem, galak amat om."
"Bukan om lu."
"Ya udah sekarang jadi om gue."
Gerald menoleh, "Gue bukan om-om. Kalo mau cari om, cari yang lain jangan gue."
"Kalo gak mau jadi om, ya udah jadi boypren aja, gimana?" goda Friska sambil menyenderkan kepalanya dibahu Gerald.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEZARA ✔
Fanfiction[Follow dulu baru baca. Habis baca jangan lupa tap bintang] Memiliki suatu hubungan asmara yang sudah terjalin lama, tak menentukan kedua pihak saling mencintai. Pada faktanya, Ezara harus menanggung semua rasa sakit yang diberikan oleh Gerald. Diab...