⌗⌗⌗
Resqia terus menatap Ezara yang berada disampingnya. Guru pengajar masih setia menjelaskan beberapa materi di depan kelas, sementara Ezara tengah sibuk menidurkan kepalanya diatas meja.
"Zar lo sakit?" tanya Resqia pelan seraya menepuk bahu Ezara.
"Gak tau gua pusing," jawab Ezara tanpa menatapnya.
"Mau ke uks?" tawar Resqia.
Ezara mendongakkan kepalanya, menatapnya, "Gapapa, gua cuma pusing biasa aja. Gua masih kuat."
Disaat Ezara menatapnya, Resqia begitu terkejut saat melihat wajah Ezara yang pucat, ditambah kedua matanya yang merah.
"Gapapa gimana? Lo ngaca deh, mata lo merah gitu, serem banget tau," decak Resqia dengan menangkup wajah Ezara.
Ezara melepaskan tangannya, "Gak usah lebay, gua gapapa."
"Awas aja kalo pulang ngerepotin gua," kesal Resqia lalu fokus kembali ke depan kelas, tak peduli dengan Ezara yang kembali menidurkan kepalanya diatas meja.
⌗⌗⌗
Suara bel pulang berbunyi, Gerald keluar dari kelas setelah guru pengajarnya keluar. Devan yang melihat Gerald terburu-buru seperti itu, dia mengejarnya lalu menghentikan Gerald.
"Lo mau kemana sih? Mau ngantri sembako? Bakal kebagian kok," seru Devan.
"Gak usah lawak, gua mau ke kelas Ezara," jawab Gerald sambil mendorong tubuh Devan pelan supaya minggir dari hadapannya.
"Mau ngapain lo?"
"Cindy bilang, Ezara sakit."
"Masih ada rasa peduli lo ke dia?"
Gerald berhenti, lalu menatapnya sinis, "Dia cewek gua, salah gua peduli sama dia?"
"Setelah yang lo lakuin ke dia, lo masih tetap anggap dia cewek lu? Tega lo Ger, kalo kaya gini lo sama aja gak ngertiin perasaan dia. Lo tau gak sih, seberapa banyak lo nyakitin dia?" desak Devan.
"Lo kok nyolot? Oh jangan-jangan lo yang cepuin ini semua ke Ezara?" timpal Gerald.
"Lah kok nuduh? Gini cara lo percaya sama gua Ger? Lo gak mikir kalo itu semua ulah Friska? Lo sendiri juga yang cerita pas ada Barret kemarin, kenapa cuma gua yang lo sangka begitu?" ucap Devan tak terima.
"Halah bacot," desis Gerald lalu kembali berjalan ke arah kelas Ezara.
Sampai depan kelas Ezara, Gerald menghentikan langkahnya. Ternyata kelas Ezara masih ada guru yang sedang mengajar, maka itu Gerald pun memundurkan langkahnya, menunggu guru tersebut keluar kelas.
Kalo ditanya siapa Cindy, Cindy adalah satu teman kelas Ezara, dia juga berteman dengan Gerald lewat jalur ekstrakurikuler, mereka sudah akrab dan Gerald sering bertanya-tanya bagaimana Ezara di kelas, bisa dibilang Cindy ini adalah mata-mata dari Gerald untuk memperhatikan Ezara jika kenapa-kenapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEZARA ✔
Fiksi Penggemar[Follow dulu baru baca. Habis baca jangan lupa tap bintang] Memiliki suatu hubungan asmara yang sudah terjalin lama, tak menentukan kedua pihak saling mencintai. Pada faktanya, Ezara harus menanggung semua rasa sakit yang diberikan oleh Gerald. Diab...