⌗⌗⌗
Suara ponsel terus berdering, namun sang pemilik ponsel tak berada di dalam kamar. Panggilan terus berkali-kali terdengar, masih tetap tak ada yang menjawab. Hingga dia datang, ponselnya sudah berhenti lebih dulu.
"Gue bosen banget di rumah, mau keluar tapi gak ada kendaraan," keluh Ezara seraya duduk diatas kasurnya.
Suara ponsel kembali terdengar. Dengan penasaran, Ezara meraih ponselnya yang sedang di charger, terlihat nama Gerald dilayarnya.
"Zar."
Gugup. Pertama kali yang dia rasakan saat Gerald menyebut namanya.
"Maafin gue atas kesalahan gue kemarin, gue bener-bener gak sengaja, ada urusan penting yang harus gue lakuin, maaf."
Ezara tak tau harus menjawab apa. Hati ingin memaafkannya, tetapi logika menolak.
"Gue tau pasti susah buat maafin gue, tapi kali ini gue beneran minta maaf."
"Kalo gue minta penjelasan, apa lu bakal jujur dan kasih tau semuanya?"
"Apapun itu, gue bakal dengerin semuanya asal lu jujur."
Tak ada jawaban. Ezara tersenyum sinis, merutuki dirinya sendiri, mengapa dia bisa bodoh dan mengharapkan sesuatu darinya?
"Kenapa diem? Gak bisa kan?"
"Gak gitu Zar."
"Dengan cara lu diem aja gue udah tau semuanya, ini karena dia kan? Bilang aja."
"Zar, gue gak mau lu sakit hati."
"Terlambat Ger. Dari dulu gue udah ngerasain itu. Kalo lu mikir kaya gitu, lu gak mungkin ingkar gitu aja."
"Iya gue sama Friska. Semalam gue pergi ke rumah dia."
"Kenapa lu gak ngehubungin gue? Seandainya lu kasih kabar, gue gak akan nungguin lu kek orang bodoh."
"Hp gue ketinggalan."
"Bukan drama atau sinetron yang mendadak hp lu ketinggal gitu aja."
"Gue serius Zar."
"Gue maafin lu, untuk saat ini, tolong jangan temui gue."
Panggilan berakhir di Ezara. Dia kembali menaruh ponsel, menghapus air matanya yang sudah dia tahan sejak tadi. Pikirannya lelah, dia butuh istirahat, hingga akhirnya Ezara memutuskan untuk pergi ke rumah Barret, untuk mengobrol dengan Ibunya Barret alih-alih menenangkan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEZARA ✔
Fanfiction[Follow dulu baru baca. Habis baca jangan lupa tap bintang] Memiliki suatu hubungan asmara yang sudah terjalin lama, tak menentukan kedua pihak saling mencintai. Pada faktanya, Ezara harus menanggung semua rasa sakit yang diberikan oleh Gerald. Diab...