[Follow dulu baru baca. Habis baca jangan lupa tap bintang]
Memiliki suatu hubungan asmara yang sudah terjalin lama, tak menentukan kedua pihak saling mencintai. Pada faktanya, Ezara harus menanggung semua rasa sakit yang diberikan oleh Gerald. Diab...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⌗⌗⌗
"APAAN SIH, KALO GUA GAK MAU YA GAK MAU. JANGAN MAKSA!!" bentak Ezara pada seorang pria yang sedang dihadapannya.
"Lo udah putus juga kan sama Gerald," ucapnya.
"Gua emang udah putus dari Gerald, tapi jangan harap gua mau pacaran sama modelan buaya kaya lo. Udah cukup ya lo nyakitin hati Aulia, dan sekarang lo nembak gua? Gila lo, otak lo dimana suka sama temen mantan lo," ketus Ezara.
"Iya gua gila. Tapi gua suka lo dari sebelum pacaran sama Aulia, dan gua pacaran sering putus mulu karena gua cuma sukanya sama lo doang. Jadi karena lo putus sama Gerald, kasih gua kesempatan," mohonnya.
"Maaf, gua gak bisa."
Saat Ezara akan pergi, siswa itu menahan tangan Ezara, terus memaksa untuk menerima perasaannya. Tetapi Ezara tak peduli, dia berusaha melepaskan tangannya.
"Gua gak bakal lepas sebelum lo terima gua. Untuk pertama kalinya gua ditolak, gua gak terima."
"Lepasin sebelum gua teriak," ancam Ezara.
"Teriak aja, gak ada yang bakal datang karena semuanya udah pada balik ke rumah."
"Sial. LEPASIN GUA LIAM!!!" teriak Ezara emosi.
Semakin melihat Ezara marah, Liam semakin merasa kesenangan. Dia tersenyum melihat wajah Ezara yang begitu gemas dalam kondisi emosi.
"Lo lagi marah kenapa cantik banget sih Zar?" tanya Liam seraya tangan kirinya menyentuh wajah Ezara.
Dengan cepat, Ezara menepis tangannya. "Gak usah sentuh gua. Dari cara lo begini, gua yakin suka lo ke gua bukan dari hati tapi karena nafsu, alias lo mesum!"
Mendengar ucapan Ezara, Liam semakin menjadi, bahkan dia nekat menarik tangan Ezara untuk lebih dekat padanya. Ezara berusaha keras menjauhkan dirinya dari Liam, hingga dia sampai disudut dinding, dihalang oleh kedua tangan Liam.
"Lo gak bisa kemana-mana lagi."
"Gua gak nyangka, ternyata anak yang dipandang baik di depan guru, sebejad ini di depan perempuan. Udah berapa cewek yang lo giniin? Atau jangan-jangan Aulia termasuk?" ucap Ezara.
"Shut!! Jangan bahas Aulia, dia terlalu munafik. Karena kita berdua doang, lo harus nurut sama gua biar lo bisa lepas dari gua," katanya serasa menyentuh bibir Ezara untuk tidak berbicara lagi.
Tangannya segera menyusuri wajah Ezara, Liam terus menyusuri setiap bagian wajahnya. Disaat dia akan menyentuh kembali dibagian bibir untuk makin liar, dari arah belakang sosok Gion datang dengan mendorong tubuh Liam hingga terjatuh.
