⌗⌗⌗
Pagi-pagi sekali Ezara kini sudah sampai di depan rumah Gerald. Walaupun jarak rumahnya agak jauh dari rumah Gerald, Ezara tetap bersikeras untuk pergi. Kesana bukan hanya untuk menemui Gerald, tetapi Ezara juga sangat merindukan keluarga Gerald.
Sebelum menekan tombol bel rumah, Ezara mengambil nafas panjang lalu dihmbuskannya secara perlahan, dia gugup dan ragu, apa lagi kali ini dia tak memberitahukan Gerald terlebih dahulu.
Setelah bel ditekan olehnya, Ezara menunggu seseorang untuk membuka pintu. Sesekali dia memperhatikan sekitar rumah Gerald, terlihat sepi.
"Tumben banget komplek rumah Gerald sepi, biasanya pagi jam segini udah banyak orang yang lewat," gumam Ezara.
"Kak Zara?"
Ezara berbalik ke arah pintu kembali saat mendengar suara yang sangat familiar di telinganya. Melihat Cia-Adik Gerald-tersenyum kearahnya, Ezara ikut tersenyum.
"Hai Cia, apa kabar?" sapa Ezara seraya melambaikan tangan pada Cia.
"Alhamdulillah baik. Kakak sendiri gimana? Kok kelihatannya kaya lagi gak baik-baik aja," tebak Cia dengan menatap wajah Ezara.
"Kenapa begitu? Aku baik-baik aja kok," jawab Ezara.
"Kalo baik-baik aja, terus Kak Zara ngapain kesini?"
"Mau samperin Gerald aja, biar Gerald gak usah ke rumah aku."
"Loh, baru aja abang berangkat sama motornya, emang gak ketemu pas jalan kesini?" seru Cia.
"Enggak. Udah lama aku gak berangkat bareng lagi sama Gerald."
Ezara menatap wajah Cia yang terlihat kebingungan. Hatinya gelisah, ada sesuatu yang tak beres dengan Gerald.
"Gak tau deh kak, pokoknya setiap hari abang tuh berangkat pagi jam segini. Katanya mau jemput Kak Zara biar lebih pagi gak terlambat pas ke sekolahnya," jelas Cia.
Mendengar penjelasan Cia, Ezara berdecak pelan. Lalu, "Tapi faktanya berbalik dari itu semua. Gerald udah gak pernah bareng aku lagi, Gerald selalu datang ke sekolah siang, dan Gerald kelihatan sibuk banget akhir-akhir ini."
"Mungkin sibuk iya, soalnya aku lihat abang sering pulang malam, kalo hari libur aja dia pergi pagi pulang malam, gak tau habis ngapain, padahal pas aku ke tempat tongkrongannya, dia gak ada," ungkap Cia.
Ezara diam, dia tak bisa berkata apa-apa lagi. Mau tak percaya, tapi hatinya selalu bersikap percaya pada Cia. Bagaimanapun, Cia yang selalu ada disamping Gerald saat dirumah, dia juga yang selalu tau kemana Gerald akan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEZARA ✔
Fanfiction[Follow dulu baru baca. Habis baca jangan lupa tap bintang] Memiliki suatu hubungan asmara yang sudah terjalin lama, tak menentukan kedua pihak saling mencintai. Pada faktanya, Ezara harus menanggung semua rasa sakit yang diberikan oleh Gerald. Diab...