5. Kehadiran Friska

1.2K 147 22
                                    

[Jangan lupa untuk menekan tombol bintang, beri pendapat kalian dikolom komentar, dan follow biar nggak ketinggalan cerita dari Author yang lainnya]

[Jangan lupa untuk menekan tombol bintang, beri pendapat kalian dikolom komentar, dan follow biar nggak ketinggalan cerita dari Author yang lainnya]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⌗⌗⌗

"Ger, jangan tinggalin gua!!"

Ezara terus meneriaki Gerald ditengah hujan yang deras. Air matanya terus mengalir tercampur dengan air hujan yang kini sudah membasahi seluruh tubuhnya, pandangannya menetap pada kepergian Gerald bersama wanita disampingnya.

"Kenapa lo tega ngelakuin ini semua ke gua, Ger? Semudah itu lo ninggalin gua cuman karena wanita pelacur kaya dia? Kenapa, Ger!"

"Tolong, Ger, jangan tinggalin gua." Tubuhnya ambruk begitu saja, Ezara memeluk dirinya sendiri ditengah hujan badai. Cuaca semakin memburuk, namun Ezara masih tetap berharap Gerald untuk berbalik padanya.

Kedua matanya terbuka lebar saat mendengar suara ponsel sangat nyaring ditelinganya. Ezara mengerjapkan matanya sekali lagi, memastikan bahwa itu hanyalah mimpi, kemudian terbangun dari tempat tidurnya untuk menjawab panggilan ponsel miliknya.

Namun, sebelum Ezara mengangkatnya, panggilan sudah berakhir. Ia melihat nama Ayahnya tertera diponselnya, Ezara menggeleng, melihat jam dinding kamarnya terlihat pukul tiga pagi.

Langkahnya menghampiri cermin meja riasnya, menatap wajahnya lewat pantulan cermin tersebut. Tangan kanan Ezara menyentuh kelopak matanya, terasa basah seperti ia habis menangis. Itu artinya, air matanya memang benar-benar nyata, namun Ezara masih merasa bingung dengan mimpinya.

"Gua harap, mimpi itu benar-benar nggak akan pernah terjadi dikehidupan gua, dan dia kenapa telepon jam segini? Tapi ada bagusnya sih, karena gua bisa ke bangun tanpa harus menderita lagi di dalam mimpi itu." Ezara terus mengoceh pada dirinya sendiri.

"Gua jadi nggak bisa tidur lagi 'kan. Enaknya ngapain ya jam segini?" ucap Ezara sambil kembali menyalakan layar ponselnya.

Tanpa ada kerjaan, Ezara membuka aplikasi Tiktok pada ponselnya, menonton setiap video hingga ia berfikir untuk membikin satu video saja agar ia tak merasa bosan.

Tubuhnya terus bergerak kesana-kemari, sesekali ia tertawa melihat hasil videonya sendiri. Sudah beberapa kali Ezara mencoba bergaya pada layar ponselnya, akhirnya ia bisa menemukan hasil yang menurutnya bagus. Setelah ter-update, Ezara terus menonton video hingga merasa dirinya lelah.

⌗⌗⌗

"Selamat pagi pacar Gerald."

Mendengar suara yang sangat familiar ditelinganya, Ezara menoleh dan terkejut menatapnya. Tanpa berniat ingin menatapnya lebih lama lagi, Ezara kembali berjalan masuk ke dalam koridor kelas.

GEZARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang