kalau bersuami dua.
.
"mas yunho, udah dong sana kerja!"
san cringe sendiri jadinya kalau gini. yunho dari subuh gak berenti nyiumin dia, padahal tadi malem bilang nya mau ngajar pagi.
yunho itu asisten dosen di salah satu universitas, tapi kelakuannya kayak anak kecil minta diunyel.
"iyaa sayangkuu, cium dulu nanti bangun deh," kata yunho sambil monyongin bibirnya. bukannya dapat setidaknya satu kecupan, yang ada malah tepukan dari sang istri.
"tuh cium! udah ah, minggir!"
mau nggak mau yunho lepasin rengkuhannya dari san, dan ngebiarin si surai merah muda itu pergi ke dapur.
"eh, kirain kakak udah berangkat,"
mingi yang lagi ngotak-ngatik pemanggang roti nengok, ngeliat san yang jalan ke dapur sambil peregangan kecil.
"ini loh, kakak bingung kenapa rotinya gak keluar keluar kayak di tv tv?"
mingi garuk kepalanya pusing. san malah ketawa kecil ngeliatin suaminya yang polos polos bego.
san ngampirin mingi, cium pipi cowok itu sekilas sambil pencet tombol di pemanggang roti itu.
"tuh, bisa kan,"
mingi nyengir lebar. "hehe, makasih sayang."
setelah kedua suaminya sama-sama berangkat bekerja, san akhirnya bisa santai dirumah. punya dua suami itu suatu keberuntungan memang. apalagi, keduanya sama tampannya.
yunho dan mingi itu sahabat, tadinya. yang nggak san duga pas dulu dirinya masih duduk di bangku perkuliahan, keduanya menyatakan cinta berbarengan.
san yang bingung cuma bisa melongo menatap yunho dan mingi bergantian. lalu, san mengatakan jika tidak bisa memilih. alhasil, keduanya malah bilang yasudah, terima aja dua-duanya? gitu aja kok repot?
kan. gimana gak satu rw iri sama san yang punya suami ganteng, tajir, dan akur?! penulis sama pembaca aja pasti iri, iyakan?
selesai.
kenapa selesai? iya ini chapter terakhir dari buku ini hehe. kalo masih boleh jumpa, nanti kita jumpa dibuku lain. makanya doain aku produktif haha. makasih juga udah jadi pembaca setia bienvenue! klo mau up to date soal buku yg bakal kutulis lagi, follow dong haha. see u ❣