sang bagaskara telah naik menuju tirai galaksi. cahayanya berpendar ke seluruh kota. musim panas.
yeosang tersenyum simpul, tanamannya tumbuh dengan baik.
masih dengan senyuman yang terpatri di wajah putihnya, ia bangkit dari kebun menuju toko bunga miliknya.
lonceng pintu berbunyi selaras dengan decitan pintu kayu yang terbuka.
"bunganya mekar sempurna,"
mingi masih berkutat dengan kertas warna-warni, tangannya lihai membentuknya menjadi pita-pita cantik. "itu karena kamu merawatnya dengan baik."
"terimakasih."
"tidak perlu. lagipula, kamu sudah banyak bekerja keras untuk toko bunga ini." mingi tersenyum singkat sembari menepuk kepala yeosang lembut.
yeosang melirik ke sisi lain. biasanya kotak susu telah terisi pukul 7 pagi. namun, kenapa masih kosong?
"mingi, bibi jung belum datang mengantar susu?"
"belum. aku belanja dulu, kita kehabisan pengharum ruangan,"
mingi pergi dan tak lama lonceng kembali berbunyi.
"permisi?"
yeosang menoleh. memindahkan atensinya dari setangkai bunga matahari ke laki-laki muda dihadapannya.
"oh, iya?"
pemuda ini cukup tampan, yeosang akui.
"mengantar susu. bibi jung sedang terserang demam."
tubuhnya juga tegap. rambutnya tersisir rapi dengan surai merah gelap.
"maaf?"
yeosang mengedipkan netranya berulang. "e-eh iya? susu ya?"
yeosang merutuki dirinya yang malah sibuk meneliti tampilan pemuda ini.
si pengantar susu tertawa pelan melihat sosok manis dengan rambut pirang itu malah salah tingkah.
"saya letakkan disini ya?" jonghoㅡsi pengantar susu, menaruh dua botol susu sapi di atas meja.
"i-iya taruh saja disana,"
"kalau begitu saya permisi."
yeosang mengangguk. jongho berlalu dari hadapannya dan pergi dengan sepedanya.
yeosang mengintip dari jendela sembari memegang dada kirinya. jantungnya menggila.
"keponakan bibi jung sudah mengantar susunya? eh?"
mingi datang dengan dua pengharum ruangan di kantung belanjanya. ia heran, kenapa yeosang ekspresinya seperti orang yang habis menang lotre lima puluh juta won?
"yeosang? kamu baik-baik aja 'kan?"
yeosang menggeleng. "pangeran sudah berganti kendaraan,"
mingi mengernyit.
"maksudnya?"
"nggak deh, nggak apa." yeosang menyengir setelahnya.
mingi berdoa semoga sepupunya itu tidak terkena kutukan atau penyakit berbahaya.
a/n :
udahlah jangan terlalu berharap sama ketikan fluffku huhu T^Tnih ya sayang ohiracrux
oh iya, lanjut ke minhwa!au / allmemb!au ???