mingi menggerutu. menurut perkiraan cuaca, malam ini gak bakal turun hujan.
"alah tai ledig! ini ujannya deres banget!"
persetan dengan perkiraan cuaca, mingi tadi sudah percaya diri berangkat bimbel tidak bawa payung.
"duluan ya ming!"
mingi tersenyum lebar, lebar sekali.
"iya yun duluan aja!
... bangsat. tumpangin kek."
mingi tersenyum kecut begitu eksistensi yunho hilang bersama brio merah-nya.
sialan yunho yang katanya anak bos arang. buat apa kaya raya kalau sombong dan pelit? huh!
mingi kembali merenungi nasibnya yang menggelandang di depan toko tutup dipinggir jalan. hujan semakin mengguyur kota tangerang.
tangan kurusnya menggapai bulir air yang turun dari atap toko. dingin.
matanya menelisik jalanan yang sepi, hanya ada beberapa kendaraan saja yang lewat.
"aish!"
mingi menoleh. ada sesosok manusia lain yang ikut meneduh disamping kanannya. reflek mingi bergeser ke kiri, memberi ruang lebih dan mingi nggak mau tersenggolㅡbasah.
"pulang bimbel dek?"
orang itu menatap mingi bingung. "saya?"
mingi mengangguk. memangnya mingi mau berbicara pada siapa lagi?
"pulang kerja."
whut? mingi mengerjap.
"kenapa mukamu bingung?"
"udah kerja?"
orang itu mendengus. mentang-mentang pendek, seenaknya dihina.
ia mengadahkan tangan. "wooyoung. saya dosen dan perlu kamu tahu, saya udah 27."
mingi meringis, mau tak mau bersalaman. "mingi, kak."
mingi malu. ini badannya yang emang terlalu bongsor, jadi semua orang nampak kecil dimatanya.
setelah bersalaman, mereka kembali diam menanti hujan reda.
mingi sesekali melirik pak dosen disampingnya yang terlihat tenang.
sebuah mobil innova hitam berhenti didepan mereka, mengklakson dua kali.
"saya udah pesan taksi online, mau bareng saya? saya liat kayanya kamu gelisah nungguin ujan."
mingi menggigit bibir bawahnya. bingung. ini kesempatan besar, tapi disisi lain dia 'kan baru kenal pak dosen ini? gimana kalauㅡ
"tenang aja saya bukan orang jahat. nanti sampe rumah saya, saya antar pake mobil kakak saya, gimana?"
mingi butuh waktu untuk berpikir. tapi, ah udahlah.
"beneran nggak jahat 'kan kak?"
"nggak kok. paling saya jual aja ke black market?"
mingi melotot. "yang bener aja?!"
wooyoung malah terkekeh sembari menarik tangan mingi. "bercanda, udah ayo!"
a/n :
aku sebenernya berniat hiatus bund, isokey kan ya? (´∀`)