"hei bangunlah! kapal ini sudah sampai di pelabuhan yang!"
wooyoung perlahan membuka kedua matanya, menyebarkan pandangannya. ah benar, kapal ini telah sampai di negeri seberang.
"hei cepatlah bergegas!" wooyoung buru-buru turun dari kapal saat badannya didorong menjauh oleh awak kapal.
wooyoung berjalan menjauhi pelabuhan. tak tau kemana tujuannya, yang penting ia harus pergi menjauh. langkah pendeknya, ternyata membawanya menuju pasar.
"asing sekali.." gumamnya saat netranya bergerilya menelisik isi pasar.
"minggirlah! jangan melamun ditengah jalan!"
wooyoung otomatis menggeser tubuhnya saat seorang pedagang ikan berteriak kepadanya. pedagang itu sedang membopong satu kotak ikan laut dan wooyoung menghalangi jalannya.
lantas pemuda manis itu menunduk singkat saat pedagang itu berjalan melewatinya.
wooyoung bingung apa yang harus ia lakukan sekarang, bahkan ia belum mengisi lambungnya dengan makanan sejak kemarin malam.
"kau akan ikut seleksi?"
"tentu! aku akan seleksi! jarang sekali istana membuka lowongan pekerjaan 'kan?"
wooyoung menajamkan pendengarannya. tunggu, pekerjaan katanya?
"permisi nona," kedua gadis yang sedang bercengkrama itu sontak menoleh pada wooyoung.
"di istana ada pekerjaan apa?"
"ah, itu, istana sedang mencari banyak pelayan baru, katanya untuk menyambut ulang tahun permaisuri, para pangeran juga akan datang," ujar si gadis dengan rambut se-bahu.
"kau ingin ikut? ikutlah bersama kami!" gadis dengan rambut ikal menimpali. wooyoung mana mungkin menolak.
"baiklah, aku ikut."
...
san menunggangi kuda hitamnya menuju istana utama. namun, kudanya berhenti berpacu saat melewati pasar. san sengaja mampir untuk membelikan ibundanya hadiah.
"selamat datang, pangeran choi san."
san mengangguk singkat. matanya sibuk mencari hadiah yang cocok untuk sang permaisuri.
"ada yang dapat saya bantu, pangeran?"
"bawakan yang terbaik, jangan mengecewakanku."
sang pemilik toko menunduk sejenak sebelum melaksanakan tugasnya.
"geonhak,"
"ya, pangeran?"
kim geonhak-pengikut setia, panglima perang pangeran san, menyahuti.
"pangeran lain telah sampai?"
"pangeran mingi dan jongho telah sampai kemarin malam. pangeran hyunjin mungkin akan sampai petang nanti, ada apa pangeran?"
san menggeleng. "hanya bertanya."
geonhak hanya mengangguk patuh pada sang pangeran. san adalah putera mahkota dari negeri ini. putera pertama baginda raja dari sang permaisuri, membuatnya sangat amat disegani.
tak lama, pemilik toko datang membawa beberapa kotak hitam yang berisi perhiasan mahal.
"yang terbaik di negeri ini, tidak akan mengecewakanmu, pangeran."
san membuka kotak-kotak tersebut, namun, pandangannya tidak lepas dari sebuah bros kecil berbentuk kupu-kupu yang dihiasi dengan batu cantik berwarna ungu.
"sangat cantik, pangeran." san tersenyum simpul saat mendengar penuturan singkat geonhak. "kau benar."
...
KAMU SEDANG MEMBACA
bienvenue ; ateez ✓
Fiksi Penggemarateez's bxb oneshot collection by mrvlnotdc.