.
hongjoong itu bersihㅡia akan langsung mencuci piring sehabis makan dan mencuci sepatu setiap hari minggu. kalau mingi, mencuci piring dirapel tiga hari sekaliㅡmembuat peralatan makan menjadi bau busuk, dan akan mencuci sepatu jika ingat saja.
hongjoong pendek, tingginya tidak menjulang dan tubuhnya mungil. berbeda dengan mingi, seperti raksasa jangkung.
hongjoong terlampau menyukai gula. persediaan gula didapur dapat dihabiskan dengan cepat, ia gunakan untuk membuat cake, kopi, teh, dan lain sebagainya. lain halnya lagi dengan mingi, ia lebih suka asin dan meminum soda, membuat kulkas menjadi cepat kosong.
bahkan, san masih tidak menyangka jika mereka adalah teman satu rumah. terlalu pusing jika dipikirkan, mereka akan selalu berdebat.
"si bedebah itu masih saja terus membuang sampah sembarangan."
hongjoong mendesah dan menggerutu begitu pulang dari kampusnya. kaleng soda di meja, bungkus makanan ringan di sofa, tv yang masih menyala.
semua dimulai ketika hongjoong diusir dari rumahnya. hongjoong memang rajin, tapi ia boros. segala macam pernak-pernik, selalu ia beli. membuat ibunya pusing dan mengajarkan dirinya untuk berhemat.
karena uang bekal ibunya tidak cukup untuk menyewa rumah, akhirnya hongjoong menyetujui tawaran seonghwa untuk tinggal bersama adiknya.
sekarang, hongjoong menyesali keputusannya.
"mingi, sudah kubilang, jangan pulang larut malam! nanti hyungmu marah lagi!"
mingi menggaruk telinganya yang terasa panas. teriakan hongjoong membuat telinganya berdenging.
"aku bahkan habis bertemu dengannya tadi, makanya aku baru pulang. salahku dimana lagi, hyung?"
hongjoong mengatupkan kedua bibirnya. "benarkah?"
mingi terkekeh kecil melihat raut muka hongjoong. dalam sepersekian detik, hongjoong rasa pipinya dicubit ringan, sebelum ia sadari ia menjadi sendirian di dapur ini.
"aish, sialan."
dihari-hari berikutnya masih sama, masih sering bertengkar dan adu argumen. namun, ternyata hari ini si keras kepala jatuh sakit akibat terlalu sering pulang larut.
hongjoong dengar dari yeosangㅡteman kampus mingi, jika mingi sering berada dikampus sampai malam untuk mengerjakan tugas.
"sudah kubilang, jangan memforsir tubuhmu."
kali ini tidak ada teriakan dan tidak ada bantahan. mingi hanya mengangguk kala yang lebih tua memasangkan handuk hangat di keningnya.
"hyungmu sudah tau?"
mingi menggeleng, lalu berdecih. "dia akan terus mengomel sepanjang hari."
"aku lebih suka kau saja yang mengurusku, hyung." lanjutnya.
"terserah saja, aku akan mengambil obatmu dulu,"
mingi tak ingin sendirian, rupanya. ia menarik lengan hongjoong agar tidak pergi. "nanti saja, temani aku."
hongjoong mengangkat sebelah alisnya. yang biasanya keras kepala, bisa manja juga ternyata.
"baiklah."
mingi akan bersorak sebelum hongjoong berkata lagi.
"semua tidak gratis, ya. setelah sembuh, kau harus mencuci piringmu sehabis makan, mencuci sepatumu setiap minggu, kurangi minum soda, bla bla bla.."
mingi meringis. oh, hongjoong ternyata masih tetap menyebalkan.
a/n :
get well soon,
mingi sayang.ayo cepat sembuh dan tersenyum lebar lagi seperti hari biasanya. kamu itu keren, hebat, more than enough, igi.
semua atiny sayang kamu,
tetap semangat,
song mingi kami♡